Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ketahanan Pangan Masyarakat Kota Baubau Haeruddin; La Harimu; Asriani Mulya Basri; Saprin
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.1.2019.31-44

Abstract

Data penggunaan lahan dan sebaran produksi pangan di Kota Baubau tidak merata sesuai karakteristik wilayah sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan, akses pangan masyarakat, pola konsumsi pangan, distribusi bahan pangan, ketercapaian konsumsi pangan masyarakat, dan kondisi kerawanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi, ketersediaan cadangan pangan, distribusi, akses, penganekaragaman serta faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan masyarakat. Manfaat penelitian ini adalah tersedianya data tentang kondisi ketahanan pangan masyarakat Kota Baubau untuk menjadi salah satu rujukan pemerintah dalam pengambilan kebijakan tentang pengembangan ketahanan pangan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi keadaan pangan masyarakat, dan secara kuantitatif untuk menentukan parameter ketahanan pangan masyarakat. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster dan pemilihan responden dilakukan secara purposive random sampling. Instrumen pengumpulan data primer menggunakan angket dan wawancara langsung dengan responden dan data sekunder melakukan kunjungan ke instansi dan organisasi yang terkait dengan ketahanan pangan di Kota Baubau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penganekaragaman pangan masyarakat Kota Baubau tergolong rendah, pola konsumsi energi didominasi beras, protein didominasi dari protein ikan, tergolong normal, meskipun masih ada yang tergolong defisit ringan. Porsi pengeluaran didominasi oleh jenis pangan yaitu makanan, faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah tingkat pendapatan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan aset yang dimiliki. Stok bahan pangan termasuk kategori cukup, distribusi dan akses pangan kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa status ketahanan pangan masyarakat Kota Baubau berada pada kategori baik.
Kualitas Air dari Sumber Mata Air Karaa dan Upaya Pelestariannya La Harimu; Haeruddin; Sulha; Saprin
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.1.2019.59-72

Abstract

Air merupakan unsur yang vital dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ketersediaan sumber daya air di Indonesia ini begitu melimpah, namun yang dapat dikonsumsi untuk keperluan air minum sangat sedikit. Air yang bersumber dari Mata Air Karaa dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat terutama air minum harus memenuhi kualitas air dari parameter kimia, fisika, dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan tingkat kualitas sumber Mata Air Karaa dari parameter kimia, fisika, dan biologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei langsung ke sumber Mata Air Karaa untuk mengetahui kondisi lingkungannya dan metode eksperimen untuk mengetahui kualitas air. Pengukuran parameter keasaman sampel air dilakukan di lapangan (in situ), dengan mempergunakan seperangkat alat Teskit meliputi parameter temperatur, DO, dan pH sedangkan parameter kualitas air kekeruhan, warna, BOD, COD, mikroorganisme, dan logam berat dilakukan di Laboratorium secara ex situ. Untuk status mutu kualitas air, digunakan metode storet yaitu membandingkan kualitas air Mata Air Karaa dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan Permen No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lokasi sekitar Mata Air Karaa berada dalam kondisi yang kurang baik dan perlu upaya penanganan berbagai pihak agar dapat lestari dan berkelanjutan. Kualitas sumber Mata Air Karaa baik secara fisika, kimia, dan biologi masih memenuhi syarat mutu air baku yang sehat.