Air limbah bengkel otomotif mengandung oli dan surfaktan lainnya, oli bekas mengandung sejumlah sisa hasil pembakaran yang bersifat asam, korosif, deposit, dan logam berat yang bersifat karsinogenik. Selain itu air limbah bengkel juga mengandung Total Dissolve Solid (TDS) dan memiliki nilai ph yang tinggi yang dapat membahayakan ekosistem jika langsung dibuang. Berdarsarkan latar belakang tersebut dilakukan pengujian terhadap sistem pengelolaan air limbah dengan bak greasetrap dan Hybrid anaerobic baffled reactor yang dilegkapi media filter zeolite.Penelitian dilakukan dengan cara menganalisi pengaruh penggunaan bak grasetrap dan ukuran media filter zeolite dengan tujuan untuk mengetahui variable mana yang lebih efektif dalam mengurangi kadar polutan dalam air limbah.Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quais Eksperimental) dengan membandingkan pengaruh penggunaan greasetrap dan ukuran media filter zeolite pada kadar polutan dalam air limbah. Minyak pada air limbah dikelola dengan penggunaan grasetrap, penguraian kandungan TDS dan pH air dengan menggunakan media filter zeolite. Kecepatan aliran air diatur pad akecepatan 10 lite/menit dan massa media filtrasi 2000 gram.Data kandungan polutan pada air limbah diolah menjadi grafik dan dianalisis dengan menggunakan metode two-way anova dan DOE Faktorial. Berdasarkan hasil dari pengolahan data didapat bahwa penggunaan greasetrap dan media filter zeolite >10mm lebih efektif menurunkan kandungan polutan pada air limbah, Pada kondisi tersebut, terjadi penurunan signifikan dalam nilai pH sebesar 13,9%, TDS 40,5%, dan kandungan minyak sebesar 81,25%.