Ditha - Prismasari
Sebelas Maret University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UNSUR INTRINSIK DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER CERITA RAKYAT WONOGIRI DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Ditha - Prismasari
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Kansasi
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v8i2.2583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter cerita rakyat kabupaten Wonogiri dan pemanfaatannya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penggunaan cerita rakyat dalam pembelajaran merupakan salah satu bentuk apresiasi karya sastra. Selain itu, cerita rakyat dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar atau sumber belajar materi cerita rakyat. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoharjo dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini, yaitu adanya unsur intrinsik berupa tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan amanat. Pentingnya kelima unsur intrinsik dalam sebuah cerita rakyat agar amanat atau pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pembaca. Selain unsur intrinsik sebagai unsur pembangun cerita rakyat, terdapat pula nilai pendidikan karakter yang dapat diteladani dari cerita rakyat. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan berjumlah 23, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Ketiga cerita rakyat dari Wonogiri layak untuk digunakan sebagai materi pembelajaran cerita rakyat SMP kelas VII. Materi yang dapat dipelajari berupa unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter yang terdapat pada ketiga cerita tersebut. Ketiga cerita tersebut menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami siswa.