p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Lintang Ratri Rahmiadji
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERPAAN BERITA DISTRIBUSI UANG SAKU DAN CITRA MAGANG BERSERTIFIKAT KAMPUS MERDEKA TERHADAP MINAT PARTISIPASI MAHASISWA DI LUAR PULAU JAWA Audrey Filia Rheinaya; Lintang Ratri Rahmiadji; Yanuar Luqman
Interaksi Online Vol 11, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media sosial dan portal berita di internet memiliki peran yang sangat signifikan sebagai acuan khalayak untuk menentukan minat terhadap suatu produk. Begitu pula dengan citra merek sebagai salah satu aspek pertimbangan yang mempengaruhi minat khalayak terhadap produk yang digagas oleh suatu lembaga. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti mencoba membuktikan teori Efek Media dalam fenomena terpaan media pada distribusi gaji dan brand image Magang Bersertifikat Kampus Merdeka, sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terhadap minat untuk berpartisipasi. pada siswa di luar Pulau Jawa. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 mahasiswa yang teridentifikasi aktif kuliah di perguruan tinggi di luar Jawa, pernah membaca berita terkait pembagian gaji Magang Bersertifikat Kampus Merdeka, dan sedang atau akan mengikuti mata kuliah magang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan memperoleh data melalui kuesioner online. Setelah dilakukan penelitian terhadap 100 mahasiswa yang tersebar di Bali, Palembang, Makassar, Medan, Lombok, Samarinda, dan Pekanbaru, diperoleh hasil bahwa terpaan media mengenai pembagian gaji Magang Bersertifikat Kampus Merdeka berpengaruh negatif sangat signifikan terhadap minat partisipasi mahasiswa. berkuliah di perguruan tinggi di luar Pulau Jawa, sedangkan citra program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka memberikan pengaruh positif yang sangat signifikan.
REPRESENTASI FATHERHOOD DALAM FILM MIRACLE IN CELL NO. 7 (2022) Alvina Amallia Putri Damayanti; Lintang Ratri Rahmiadji; Primada Qurrota Ayun
Interaksi Online Vol 11, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai fatherless country menurut survei Fatherhood Institute’s Fairness in Families Index. Ini dikarenakan mengakarnya nilai patriarki dalam masyarakat yang membedakan peranan gender dalam rumah tangga, dimana ibu adalah pengasuh utama anak dan ayah adalah pencari nafkah utama. Film sebagai media massa dinilai mampu menampilkan realitas dalam masyarakat. Film Miracle in Cell No. 7 menampilkan hubungan ayah dan anak yang berbeda dengan konstruksi dalam masyarakat patriarki. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan representasi fatherhood dalam film Miracle in Cell No. 7. Teori yang digunakan dalam penelitian ialah teori representasi Stuart hall yang didukung dengan konsep fatherhood Nicholas Townsend. Pengaplikasian metode analisis semiotika John Fiske dalam penelitian dilakukan dengan tiga level, yakni level realitas, representasi, dan ideologi. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan terdapat dua tokoh ayah yang memiliki sifat kebapakan yang berbeda. Tokoh utama ayah digambarkan berbeda dengan ayah dalam masyarakat patriarki pada umumnya, dimana ayah mengadopsi seluruh elemen fatherhood ideal Nicholas Townsend, yakni: (1) emotional closeness yang ditunjukkan pada sesi emotional sharing antara ayah dan anak; (2) elemen provision yang ditampilkan pada penetapan standar materi dalam kehidupan anak; (3) elemen endowment yang ditunjukkan pada sosok ayah yang mengantar jemput dan pengajaran nilai moral; serta (4) elemen protection yang ditunjukkan pada usaha perlindungan pada anak dari ancaman fisik dan ketidakpastian. Sedangkan tokoh ayah antagonis ditunjukkan sebagai ayah yang absen. Meskipun demikian, bentuk fatherhood ideal pada ayah tokoh utama ditampilkan dalam bingkai disabilitas yang kemudian membuat representasi fatherhood pada ayah disabilitas dalam film menjadi representasi fatherhood yang subordinat. Hal ini dikarenakan penggambaran fatherhood pada tokoh ayah antagonis mengarah pada bentuk fatherhood yang dominan dan fatherless. Terlebih dalam akhir cerita, tokoh utama ayah ditunjukkan kalah karena adanya keterbatasan dan ketidakberdayaan melawan tokoh ayah antagonis yang cenderung fatherless. Film ini kemudian secara ideologis mendukung ideologi dominan mengenai peranan ayah dalam pengasuhan anak, bahwa fatherhood ideal yang ditampilkan dalam film muncul karena adanya keterbatasan yang dimiliki oleh tokoh utama.