Pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease-19) yang terjadi sejak tahun 2020 berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Salah satu yang terdampak adalah desa Pomahan di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Sejak era masa sulit pandemi warga berdagang jamu yang dibuat secara tradisional sebagai bentuk perlawanan terhadap virus covid-19. Riset menunjukkan bahwa 48,00% masyarakat Indonesia menggunakan jamu baik untuk menjaga kesehatan maupun untuk pengobatan karena sakit. Masyarakat yang mengkonsumsi jamu sebanyak 98,5% menyatakan manfaat dalam minum jamu. Dalam hal ini jamu yang dibuat oleh warga di desa Pomahan masih dalam proses yang tradisional dan pemasarannya dalam bentuk cair. Proses pembuatan jamu tradisional diantaranya menumbuk bahan ramuan, penyaringan dan pemerasan kemudian dilanjutkan dengan perebusan. Kerugian dari proses pembuatan jamu secara tradisional ini adalah proses lama, jumlah produksi terbatas, dan resiko tumbuhnya bakteri. Tujuan dari pengabdian di Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah dengan memberikan bantuan alat mekanisasi untuk pembuatan jamu tradisional menjadi lebih efisien dengan mesin granulator. Pengembangan proses dari tradisional menuju mekanisasi ini diperlukan agar produktifitas meningkat, mendorong kemandirian di bidang teknologi serta meningkatkan kemampuan sumber daya masyarakat. Hasil yang didapatkan dalam program pemberdayaan PKK Desa Pomahan ini adalah masyarakat desa bisa memaksimalkan tugas tim penggerak PKK agar wilayah desa Pomahan semakin maju serta potensi masyarakat di desa Pomahan bisa bertumbuh pelatihan pembuatan jamu tradisional dengan mesin granulator.