Rayden Lauwirya Soegiarto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FASILITAS EDUKASI DAN KOMUNITAS INVESTOR SAHAM DI SURABAYA Rayden Lauwirya Soegiarto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surabaya merupakan sebuahwilayah kota yang memiliki jumlahpenduduk terbanyak serta kegiatanperekonomian yang sangat besar danterpusat sehingga jumlah investor saham dikota tersebut juga salah satu yang terbesar diindonesia.Akibat dari banyaknya jumlahpenduduk serta besarnya kegiatanperekonomian,bisnis,perkantoran daninvestor saham itu sendiri.Oleh karena itufasilitas edukasi serta komunitas investorsaham merupakan jawaban daripermasalahan tersebut akibat dari tidaktersedianya fasilitas edukasi dan komunitasyang memadai di kota Surabaya.Sehinggadengan adanya keberadaan fasilitas edukasi dankomunitas investor saham maka minatmasyarakat untuk belajar dan mengenal duniasaham akan sangat terbuka serta terjangkau keseluruh lapisan masyarakatindonesia,khususnya di kota Surabaya.
IDENTIFIKASI FASAD BANGUNAN CAGAR BUDAYA GEDUNG CERUTU DI KOTA SURABAYA Rayden Lauwirya Soegiarto; Stephanus Wirawan Dharmatanna; Rully Damayanti
Jurnal Arsitektur Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan Gedung Cerutu merupakan salah satu bangunan berstatus cagar budaya tipe A, di Kota Surabaya, bangunan yang berdiri pada tahun 1916 serta didirikan oleh N. V. Maatschappij Tot Exploitatie van Het Technish Bureau Gebroeders Knaud, sebuah biro teknik bangunan dari Belanda. Bangunan Gedung Cerutu saat ini masih berdiri dengan kokoh, sertamendapatkan perawatan rutin untuk dapat menjaga kelestarian bangunan cagar budaya tersebut, meskipun begitu data mengenai dokumentasi bangunan cagar budaya tidak tersedia, sehingga menyulitkan dalam proses konservasi, terutama dalam bagian fasad bangunan, maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui identifikasi fasad bangunan Gedung Cerutu, yang dikaitkan dengan teori Arsitektur Kolonial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, dan pengambilan dokumentasi foto bangunan, serta setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dianalisis. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bangunan Gedung Cerutu ini selain menjadi objek cagar budaya, dapat juga untuk membantu dalam proses konservasi serta identifikasi fasad bangunan Gedung Cerutu di kemudian hari.
Reviving Heritage: Conservation and Infill Design at Alimar Hotel Malang Kenny David Ariyanto; Anthony Srestha Rares; Rayden Lauwirya Soegiarto; Timoticin Kwanda
Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture Vol. 7 No. 2 (2025): Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/acesa.v7i2.14586

Abstract

Colonial buildings in cities like Malang face pressure to modernize without losing historical identity. This study applies a descriptive qualitative method involving field observations, literature review, and interviews, analyzed using conservation architecture principles. The research highlights the importance of preserving colonial heritage by adapting it to modern functions while maintaining architectural integrity. The transformation involved converting residential spaces into hotel facilities and adding new infill structures to support the new function. Findings reveal that interventions respecting minimal intervention, reversibility, and adaptive reuse enable both preservation of heritage and modern functionality This research aims to promote sustainable preservation practices and demonstrates how adaptive reuse can help colonial buildings remain functional and relevant in today’s urban context.