Hadiyatno Hadiyatno
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Komodifikasi Topeng Cirebon : Analisis Praktek Sosial Bourdieu Hadiyatno Hadiyatno; Muhammad Jazuli; Djuli Djatiprambudi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji dan menganalisis dampak perubahan besar yang terjadi pada Komodifikasi Topeng Cirebon, Komodifikasi merupakan proses yang tidak hanya berhubungan dengan bagaimana produksi menjadi produk massa, tetapi juga berhubungan bagaimana produk tersebut dapat didistribusikan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. komodifikasi merupakan respon terhadap perubahan struktur sosial pada masyarakat Cirebon dan global. Spirit politis pemerintah dalam industri kreatif, telah membawa perubahan bagi pengrajin dalam mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran. Lokasi penelitian utama dilakukan di Desa Selangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Lokasi sekunder dilakukan di beberapa daerah komunitas pengrajin topeng yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon, termasuk daerah istana pada kelompok distinction. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis Praktek Sosial Bourdieu pada Komodifikasi Topeng Cirebon. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan pendekatan analisis. Praktek Komodifikasi telah membuka mata pengrajin, bahwa kreativitas dalam realitas adalah dinamika, lenturnya topeng Cirebon sebagai sistem pewarisan budaya tradisi, dimaknai sebagai edukasi kepada masyarakat pengrajin topeng. Komodifikasi telah membawa Topeng Cirebon ada dalam persimpangan. Satu sisi pemerintah menjadikan topeng sebagai sistem pewarisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan keotentikanya, sisi lain, topeng merupakan aset produk budaya yang dapat mendatangkan devisa. Sedangkan perdebatan klasik pada publik topeng masih pada ranah perdebatan antara kelompok yang ingin mempertahankan estetika tinggi, penuh nilai dan makna, sisi lain menginginkan perubahan. sebuahparadok, rumit, kontradiktif dan kompleks, tetapi kondisi ini secara tidak langsung dapat mempertegas eksistensi dan kedaulatan topeng terapresiasi dengan sendirinya.