Muhammad Ammar
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF KERBAU GAYO JANTAN DAN BETINA DI KECAMATAN LUT TAWAR KABUPATEN ACEH TENGAH: Evaluation of Qualitative Characteristics Gayo Buffalo Male and Female in Lut Tawar District, Central Aceh Regency Hendra Koesmara; Muhammad Ammar; Julia Kardin; Akas Jalu Wicaksono
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 19 No. 1 (2023): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v19i1.252

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah meliputi tiga (3) Desa yaitu: Desa Asir-Asir, Hakim Bale Bujang dan Waq Toweren. Penelitian ini menggunakan metode survei. Kegiatan observasi langsung di lokasi Penelitian telah dilakukan terhadap peternak kerbau Gayo sebagai responden sebanyak 12 orang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sifat kualitatif pada kerbau Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, kemudian membandingkannya dengan karakteristik sifat kualitatif kerbau Gayo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor: 302/Kpts/SE/5/2017 Tentang Penetapan Rumpun Kerbau Gayo. Data yang dikumpulkan dalam Penelitian ini adalah: Data primer, merupakan data karakteristik kerbau Gayo meliputi: Warna serta bentuk tubuh, kepala, leher, kaki, muka dan tanduk. Data dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan sifat kualitatif kerbau Gayo adalah muka berbentuk cekung, kepala berbentuk panjang dan besar leher pendek dan berisi tanduk berbentuk gampang warna tubuh hitam dengan pola impil-impil, dan kaki bagian bawah berpola warna sawak menunjukkan secara umum masih sesuai dengan SNI kerbau Gayo yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor: 302/Kpts/SE/5/2017 Tentang Rumpun Kerbau Gayo.  
BERAT, DAYA DAN SUSUT TETAS TELUR AYAM JOPER BERDASARKAN KLASIFIKASI BERAT TELUR TETAS YANG BERBEDA Muhammad Azim; Zulfikar Zulfikar; Muhammad Ammar
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 11 No 2 (2023): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2023.11.2.78-82

Abstract

Perbaikan mutu genetik dan peningkatan kualitas day old chicken (DOC) dapat dilakukan melalui proses seleksi terhadap berat telur tetas. Penelitian bertujuan mengevaluasi berat, daya dan susut tetas telur ayam joper berdasarkan klasifikasi berat telur tetas yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan berdasarkan klasifikasi berat telur yaitu: P0 (Berat Random), P1 (ekstra besar (>60 g)), P2 (besar (56-60 g)), P3 (sedang (51-55 g)), P4 (kecil (46-50 g)), dan P5 (ekstra kecil (<46 g)). Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit perlakuan dengan variabel yang diamati yaitu daya tetas, berat tetas dan susut tetas. Hasil penelitian menunjukkan persentase daya tetas yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P3 (83,69%) berbeda sangat nyata (P<0,01) jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Rataan berat tetas P1 (>60 g) menunjukkan perbedaan yang signifikan sebesar 46,08 g sedangkan rataan berat tetas terkecil pada perlakuan P5 (33,70 g). Penyusutan telur tetas berada pada kisaran 10,84 – 15,10%, semakin besar berat telur maka persentase susut semakin besar. Perlakuan P1 berat telur mengalami penyusutan selama proses inkubasi berbeda sangat sigifikan (P<0,01) dibandingkan dengan perlakuan lainnya, penyusutan terkecil pada perlakuan P5 sebesar 10,84% tidak berbeda nyata (P>0.01) dengan perlakuan P3 dan P4. Telur dengan kategori berat sedang (51-55 g) merupakan kelompok telur tetas dengan hasil pengamatan terbaik untuk seluruh variabel yang diuji. ABSTRACT Improving genetic quality and the quality of day-old chickens (DOC) can be done through a selection process for the weight of hatching eggs. The research aims to evaluate the weight, power, and hatching losses of Joper chicken eggs based on different weight classifications of hatching eggs. The design used was a Completely Randomized Design (CRD). Treatment based on egg weight classification, namely: P0 (Random Weight), P1 (extra large (>60 g)), P2 (large (56-60 g)), P3 (medium (51-55 g)), P4 (small (46-50 g)), and P5 (extra small (<46 g)). Each treatment consisted of 4 replications so 20 treatment units were obtained with the variables observed, namely hatchability, hatching weight, and hatching loss. The results showed that the highest percentage of hatchability was in the P3 treatment (83.69%) which was very significantly different (P<0.01) when compared to other treatments. The average hatching weight of P1 (>60 g) showed a significant difference of 46.08 g, while the average hatching weight was the smallest in the P5 treatment (33.70 g). The shrinkage of hatching eggs is in the range of 10.84–15.10%, the greater the egg weight, the greater the shrinkage percentage. In treatment P1, egg weight decreased during the incubation process, which was very significantly different (P<0.01) compared to other treatments, the smallest shrinkage in treatment P5 was 10.84%, not significantly different (P>0.01) from treatments P3 and P4. Eggs in the medium weight category (51-55 g) are the group of hatching eggs with the best observation results for all variables tested.
Sosialisasi Hooves Trim pada Ternak Kambing Perah Sebagai Upaya Preventif Penyakit Mulut dan Kuku Muhammad Ammar; Mudatsir Mudatsir; Hendra Koesmara; Abdul Aziz
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 2, No 2 (2022): Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v2i2.28821

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan kepada peternak tentang pentingnya merawat kuku ternakkambing perah sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit khususnya kuku ternak yang menjadi salah satu sumber penyakit dan juga dapat meurunkan jumlah produksi susu. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dalam 3 kegiatan utama, yaitu: 1. Sosialisasi tentang penyakit mulut dan kuku, 2. Observasi kelainan bentuk kuku dan gangguan mobilitas ternak, 3. Pelaksanaan pemotongan kuku pada kambing. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Redeup Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen, peternak dan masyarakat sekitar yang dikumpulkan di lokasi peternakan di desa tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi para peserta akan pentingnya menjaga kesehatan dan merawat kuku kambing serta kemampuan peternak tentang cara memotong kuku kambing yang benar.