Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku petani dan kinerja penyuluh pertanian dalam usahatani padi sawah di Kecamatan Baruga Kota Kendari Minggu Lestari Ningsih; Usman Rianse; Dasmin Sidu
Jurnal Sosio Agribisnis Vol 8, No 1 (2023): JSA April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsa.v8i1.20126

Abstract

This study aims to determine farmer behavior, the performance of agricultural extension workers, the relationship between farmer behavior and farming productivity, and the influence of agricultural instructor performance on rice productivity in Baruga District, Kendari City. The population in this research is all farmers who cultivate lowland rice and all agricultural instructors whose work area is in Baruga District. Determining the sample of farmers used the Simple Random Sampling method while determining the sample of extension workers used the census method. Determining the number of farmer samples using the Slovin formula. The number of samples determined was 52 farmers and 3 agricultural extension workers. The types and sources of data used are primary data and secondary data. The data analysis used is descriptive analysis, Spearman Rank correlation analysis and simple linear regression analysis. The results of the study show that: farmer behavior in lowland rice farming; The farmer's knowledge level is at the creation level (C6) at 3.85 percent, the farmer's attitude level is at the characterization level (A5) at 74.26 percent, and the farmer's skill level is at the creativity level (P7) at 7.42 percent. The performance of field agricultural instructors in lowland rice farming is in the sufficient category. There is a significant relationship between farmer behavior and lowland rice productivity. With a correlation coefficient of 0.588, it indicates a moderate relationship with a positive relationship direction. The performance of agricultural extension workers has a positive effect on lowland rice productivity. Keywords: farmer behavior; farming; performance of agricultural extension workers; productivity; lowland rice
Bioteknologi Pangan Berbasis Mikroorganisme Rekayasa Genetika: Tren dan Tantangan Global Nurchalisah Rustan M; Sri Wahyuni; Baihaqi Baihaqi; Wa Ode Nafilawati; Minggu Lestari Ningsih; Febryansyah Febryansyah
Jurnal Minfo Polgan Vol. 13 No. 2 (2024): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v13i2.14532

Abstract

Bioteknologi pangan berbasis mikroorganisme rekayasa genetik telah menjadi inovasi kunci dalam meningkatkan efisiensi fermentasi, memperkaya kandungan nutrisi, meningkatkan kualitas pangan fungsional, serta memproduksi protein pangan alternatif. Proses fermentasi yang lebih efisien dapat dicapai dengan memodifikasi mikroorganisme agar memiliki kemampuan metabolisme yang lebih optimal, sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai penelitian pada Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus plantarum yang meningkatkan produksi bioetanol dan asam laktat. Namun, meskipun banyak manfaatnya, penerapan teknologi ini menghadapi berbagai tantangan, seperti risiko lingkungan akibat kontaminasi silang, potensi toksisitas atau reaksi alergi pada konsumen, dan biaya tinggi dalam produksi skala besar. Selain itu, perbedaan regulasi antarnegara juga memperlambat penerimaan produk berbasis rekayasa genetik di pasar global. Meskipun demikian, prospek masa depan bioteknologi pangan berbasis mikroorganisme rekayasa genetik sangat cerah, dengan peluang untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi pemborosan makanan, dan meningkatkan keberlanjutan. Dengan kemajuan teknologi seperti CRISPR-Cas9, optimasi jalur metabolisme mikroorganisme dapat dilakukan lebih presisi, menjadikan inovasi ini sebagai solusi strategis dalam pengembangan pangan fungsional dan berkelanjutan di masa depan. Untuk itu, diperlukan pengembangan teknologi yang lebih efisien dan murah serta regulasi internasional yang lebih komprehensif untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan teknologi ini. Dengan pendekatan yang tepat, bioteknologi pangan dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan sistem pangan global yang lebih aman, bergizi, dan ramah lingkungan di masa depan.