Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Pengelolaan Sampah Organik di Yayasan Pendidikan Mutiara Insan Menuju Sekolah Berwawasan Mandiri Energi Kusumandari Kusumandari; Risa Suryana; Yofentina Iriani; Fahru Nurosyid; Hendri Widiyandari; Khairuddin Khairuddin
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 12, No 2 (2023): November (Article in Press)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v12i2.77098

Abstract

Sampah selalu menjadi permasalahan yang tak kunjung usai dan menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Kesadaran masyarakat Indonesia dalam pengelolaan sampah masih harus terus ditingkatkan. Secara umum sampah dapat dikategorikan sebagai sampah organik dan non organik. Kedua jenis sampah tersebut sejatinya dapat dimanfaatkan lagi. Sebagai contoh dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti vas bunga, pot, tempat pensil dan lain sebagainya Sedangkan sampah organik dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos atau bahkan untuk sampah organik dalam jumlah banyak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru biogas. Oleh karenanya dalam usulan pengabdian ini, akan dilakukan edukasi pengelolaan sampah organik di Yayasan Pendidikan Mutiara Insan Sukoharjo. Yayasan Pendidikan Mutiara Insan membawahi beberapa institusi pendidikan yaitu SMPIT Mutiara Insan, SDIT Mutiara Insan dan TKIT/PAUD Mutiara Insan. Sebagai lembaga Pendidikan dengan kurikulum fullday, yayasan menerapkan kebijakan pemberian katering snack maupun makan siang setiap harinya. Selain berdampak positif, hal tersebut tentunya menimbulkan masalah karena banyaknya sampah organik yang berasal dari potongan sayuran maupun sisa makanan siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan edukasi untuk membangun kesadaran pengelolaan sampah organik tersebut. Edukasi dengan pemberian materi in class tentang pengelolaan sampah menjadi energi alternatif biogas. Kegiatan diikuti oleh pemangku kebijakan dari Yayasan Mutiara Insan dan juga perwakilan pemerintah setempat. Dari hasil pelatihan, peserta merasa mendapatkan pencerahan mengenai sampah organik sebagai sumber energi alternatif dan siap mendukung penerapannya di Yayasan Mutiara Insan sebagai usaha mewujudkan sekolah yang berwawasan mandiir energi. Dari pengabdian ini diharapkan masyarakat mendapatkan kemanfaatan edukasi dan teknologi tepat guna dalam usaha pengelolaan sampah khususnya sampah organik. 
TiO2-N/Polystyrene photocatalyst-combined Corona Plasma Treatment for Methylene Blue Degradation Kusumandari Kusumandari; Ahmad Qusnudin; Teguh Endah Saraswati; Davit Dhruv
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 20, No 1 (2024): March
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.20.1.76692.62-69

Abstract

This study employed the corona plasma method combined with TiO2-N/PS photocatalyst to degrade dye pollutants. The plasma reactor consisted of two needle-shaped stainless steel electrodes connected to a voltage of 8 kV. Methylene blue (MB) solution was used as a model pollutant with varied initial concentrations of 10, 50, and 100 ppm. The degradation efficiency was evaluated based on the absorbance of the degraded MB solution measured using a UV-Vis spectrophotometer. The results exhibited that the longer plasma treatment duration caused the absorbance value of the degraded MB to decrease, and then the MB degradation efficiency increased. MB-10 demonstrated a maximum degradation efficiency of 99.40% after plasma treatment for 30 minutes. Meanwhile, MB-50 and MB-100 reached maximum degradation efficiencies of 95.29 and 86.55% efficiency after plasma treatment for 60 minutes. The greater initial MB concentration caused the longer degradation process. Furthermore, the results revealed no increase in degradation efficiency due to the addition of TiO2-N/PS photocatalyst into the plasma treatment. The degradation efficiencies of MB-10, MB-50, and MB-100 under TiO2-N/PS-combined plasma treatment for 30 min were 94.48, 81.57, and 5.22%, respectively. This suggests the possibility that the UV light generated during the plasma process cannot activate the TiO2-N/PS photocatalyst.