Anemia di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan yang seringkali dihadapi oleh ibu hamil. Pada tahun 2018 prevalensi anemia sekitar 48,9% dan salah satu penyebab adalah kekurangan atau defisiensi zat besi yang paling sering terjadi selama kehamilan. Faktor risiko pada wanita hamil adalah pola makan yang buruk, rendahnya asupan makanan kaya zat besi, dan adanya masalah pencernaan yang mengganggu penyerapan. Dampak anemia defisiensi besi dapat menyebabkan masalah serius bagi ibu dan bayi. Sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan deteksi dini anemia pada ibu hamil trimester tiga. Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, deteksi dini anemia sangat penting pada tingkat individu dan populasi untuk menginformasikan perawatan dan pengobatan pasien serta memandu intervensi kesehatan masyarakat sesuai kebijakan nasional. jumlah sasaran sekitar 20 orang ibu hamil.Rencana kegiatan pada bulan Februari 2023. Hasil kegiatan ini diharapkan kejadian anemia dapat terdeteksi secara dini melalui alat dan tindakan pencegahan berupa pemeriksaan Hb, konseling tentang asupan nutrisi yang beragam dan penegasan untuk patuh mengkonsumsi tablet besi yang telah diberikan. Sehingga ibu hamil dapat mempersiapkan kesehatan sampai melahirkan dan setelah mengikuti kegiatan ini masyarakat /ibu hamil peduli terhadap kehamilannya sehingga risiko perdarahan persalinan dapat teratasi dan aman. Sebagai tindak lanjut akan dirujuk ke program KIA Puskesmas, khusus dalam mempersiapkan persalinan pada ibu hamil diwilayah kerjanya.