Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global yang menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian dunia setelah HIV/AIDS. Mycobacteriun tuberculosis adalah kuman penyebab infeksi Tuberkulosis yang ditularkan melalui droplet, interaksi sosial menjadi media penularan ketika seseorang terinfeksi berinteraksi fisik secara dekat sehingga percikan dahak terhirup ke orang yang sehat. Metode: Jenis karya tulis imiah ini ditulis dengan desain studi kasus deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mencari informasi berkaitan dengan gejala yang ada, dijelaskan dengan jelas tujuan yang akan diraih, merencanakan bagaimana melakukan pendekatannya, dan mengumpulkan berbagai macam data sebagai bahan untuk membuat laporan. Hasil: Hasil pengkajian ditemukan bahwa An.K mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana intervensi tindakan yang telah disusun yaitu manajemen jalan napas, dengan melakukan batuk efektif. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tiga kali kunjungan pada An.K adalah masalah bersihan jalan napas tidak efektif teratasi sebagian. Hal ini terlihat dari adanya sesak napasnya berkurang, batuk berdahak berkurang, RR 25 x/menit, Spo2 98%, dan pasien masih terpasang nasal kanul 3 liter. Kesimpulan: Manajemen jalan napas dalam hal ini pemberian batuk efektif dapat membantu mengeluarkan dahak dan mengurangi sesak napas pada An.K. Evaluasi akhir dari tindakan keperawatan yang dilakukan adalah masalah belum teratasi sebagian sehingga perlu diteruskan untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana intervensi