Donal Nababan
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakatdirektorat Pascasarjana Universitas Sari Mutiara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA 7P ( PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION, PEOPLE, PROCESS, DAN PHYSICAL EVIDENCE) Lydia Lydia; Myrnawati Crie Handini; Rumondang Gultom; Donal Nababan; Siska Evi Martina; Sonny Priajaya Warouw
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15817

Abstract

Strategi Bauran Pemasaran Jasa 7P merupakan suatu alat pemasar yang umumnya digunakan dalam industri jasa pelayanan termasuk pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali upaya yang diperlukan oleh Manajemen RSUD Drs. H. Amri Tambunan untuk meningkatkan kunjungan pasien. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini sebanyak 16 orang yaitu Direktur, Wadir Pelayanan, Komite Medik, Kabid Keperawatan, Kasubbag Pemasaran Sosial, Kabag Kepegawaian RSUD Drs. H. Amri Tambunan dan 10 orang keluarga/pendamping pasien RSUD. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dengan metode Miles dan Huberman. Ternyata, persepsi informan terhadap Strategi Bauran Pemasaran Jasa 7P di RSUD Drs. H. Amri Tambunan sudah cukup baik. Komponen Strategi Bauran Pemasaran Jasa 7P yang paling mempengaruhi persepsi masyarakat terutama adalah people, product, process, dan physical evidence. Upaya manajemen RSUD Drs. H. Amri Tambunan untuk meningkatkan kunjungan pasien dengan melakukan peningkatan terhadap empat komponen tadi, yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan, menyederhanakan prosedur pelaksanaan pelayanan, meningkatkan kebersihan dan kenyamanan serta meningkatkan kegiatan promosi.
ANALISIS PERAN ORANG TUA DAN PERAN GURU DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB ACEH SINGKIL Dasrina Dasrina; Donal Nababan; Laura Mariati Siregar; Evawani Silitonga; Rahmat Alyakin Dachi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15821

Abstract

Kanker bibir dan mulut merupakan salah satu yang paling umum di seluruh dunia dan salah satu penyebab kematian. Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan. Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal ini. Anak berkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam memahami pentingnya kesehatan mulut, kurangnya motivasi, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam menjaga kesehatannya. Orang tua dan guru merupakan sosok yang berperan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) untuk memperoleh informasi tentang peran orang tua dan peran guru terhadap kesehatan gigi dan mulut apda anak berkebutuhan khusus di SLB Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada 7 guru SLB Aceh Singil dan 7 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara manual menggunakan content analisis yang terdapat tiga teknik yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil wawancara menujukkan orang tua dan guru tidak berperan baik dalam memeriksa kesehatan gigi dan mulut anak 6 bulan sekali. Namun, dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut anak, orang tua memiliki cara tersendiri dalam menjaga kebersihan gigi anak. Begitu juga dengan guru, pihak sekolah setiap hari melakukan pemeriksaan kebersihan gigi anak saat memasuki pekarangan sekolah. Untuk itu diharapkan pihak sekolah dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk pemeriksaan gigi anak berkebutuhan khusus secara berkala, serta orang tua juga membawa anaknya ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan gigi anak.