Yana Hendriana
Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN PREHOSPITAL PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI RSUD KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2019 Pipik Taufik; Yana Hendriana
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.133

Abstract

Kegawatdaruratan pasien SKA membutuhkan penatalaksanaan yang cepat, tepat dan efisien. Jumlah pengidap penyakit jantung di Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang, (Kemenkes, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan prehospital pada pasien SKA di RSUD Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian merupakan analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien dengan SKA di RSUD Kabupaten Kuningan. Berdasarkan teknik accidental sampling, jumlah responden 32 pasien. Analisis statistik dilakukan secara univariat dan bivariat dengan metode Chi Square. Analisis univariat didapatkan sebagian besar responden sebesar 56,2% memiliki perilaku penanganan gejala dilakukan secara non medis, sebesar 43,8% memiliki pengetahuan cukup, sebesar 84,4% mempersepsikan bukan sakit jantung, sebesar 75% menggunakan kendaraan pribadi, sebesar 62,5% berjarak jauh ke rumah sakit dan sebesar 68,8% terlambat tiba di rumah sakit. Analisis bivariate didapatkan hasil terdapat hubungan antara penanganan gejala awal (p = 0,008), tingkat pengetahuan (p = 0,002), persepsi nyeri kardiak (p=0,001), jarak ke rumah sakit (p=0,002) dengan keterlambatan prehospital. Sementara jenis kendaraan tidak berhubungan (p=0,681). Disarankan perawat memberikan pendidikan kesehatan terkait perilaku pencarian pelayanan kesehatan agar perilaku pasien SKA tidak menunda, tidak membeli obat dan mengobati diri sendiri atau ke pengobatan tradisional.
PENGARUH INSTRUMENTAL THERAPY MUSIC TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN POST OPERASI MAYOR DI RUANG BOUGENVILLE RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 20019 Widiya Septiani; Aditiya Puspanegara; Yana Hendriana
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.136

Abstract

Operasi merupakan tindakan invasif dengan membuka bagian tubuh untuk perbaikan. Pada pasien yang telah menjalani tindakan pembedahan membutuhkan istirahat lebih banyak dalam proses penyembuhan penyakitnya dibandingkan orang yang sehat. Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik dapat menyebabkan kualitas tidur buruk. Terapi musik instrumental dapat memberikan rasa tenang dan nyaman sehingga membantu untuk memudahkan tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik instrumental terhadap kualitas tidur pada pasien post operasi mayor. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pretest postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien post operasi mayor di Ruang Bougenville RSUD 45 Kuningan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Analisa data digunakan dengan uji paired sampel t test. Hasil penelitian menunjukan bahwa sesudah diberikan terapi musik instrumental terdapat rata-rata skor kualitas tidur dari skor 14,37 menjadi 4,87 dimana skor ini masuk kedalam kualitas tidur baik. Hasil uji rerata didapatkan bahwa hasil nilai p value 0,000 < 0,05, maka terdapat pengaruh antara sebelum dengan sesudah dilakukan terapi musik instrumental terhadap kualitas tidur pada pasien post operasi mayor di ruang Bougenville RSUD 45 Kuningan Tahun 2019. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi musik instrumental terhadap kualitas tidur pada pasien post operasi mayor di ruang Bougenville RSUD 45 Kuningan Tahun 2019. Dianjurkan bagi responden dapat menjadikan terapi musik instrumental sebagai alternatif dalam tindakan non-farmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur menjadi lebih baik.