Pada sistem pembangkit tenaga listrik PT. PLN (Persero) Area Meulaboh memiliki elemen penting dalam menyuplai tenaga listrik, yaitu sistem jaringan distribusi. Komponen yang paling rentan terkena gangguan petir pada jaringan distribusi adalah trafo, maka diperlukan penangkal petir, yaitu arrester. Arrester pada trafo distribusi PT. PLN (Persero) ULP Meulaboh Kota berfungsi untuk menangkap dan mengamankan trafo dari gangguan surja petir dan memberikan proteksi pada trafo dari tegangan lebih. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah berapa jarak pemasangan arrester dengan peralatan yang terdapat pada gardu distribusi penyulang Johan Pahlawan ULP Meulaboh, dan bagamaina karakteristik kerja arrester dalam memproteksi trafo pada gardu distribusi penyulang Johan Pahlawan ULP Meulaboh Kota. Yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini adalah, untuk mendapatkan jarak pemasangan arrester dengan peralatan yang terdapat pada gardu distribusi penyulang Johan Pahlawan ULP Meulaboh Kota, dan untuk mengetahui karakteristik kerja arrester dalam memproteksi trafo pada gardu distribusi penyulang Johan Pahlawan ULP Meulaboh. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan observasi lansung kelapangan dan pengumpulan data, serta melakukan perhitungan dengan formula sistematis. Hasilnya jarak maksimum arrester terhadap transformator sesuai dengan karakteristik kerja arrester 0,66 meter dengan jarak perlindungan dari peralatan yang dilindungi adalah 4,86 meter, 12,36 meter, 21,36 meter, 27,36 meter, 34,86 meter. Jarak penempatan arrester terhadap trafo 0,99 meter. Dengan jarak perlindungan dari peralatan yang dilindungi adalah 3,54 meter, 11,04 meter, 20,04 meter, 2,595 meter, 33,54 meter, sehingga penempatan dan penyambungan arrester masih dalam kondisi yang baik. Faktor perlindungan arrester sampai dipengaruhi oleh besar kesilnya tegangan kerja trafo dimana faktor perlndungan arrester terhadap trafo yang baik minimal 20% dari TID.