Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA PEMBERDAYAAN KELOMPOK MUDA DAN IBU “GMIT EBENHAEZER BILAMUN” TERHADAP PENERAPAN ECO FARMING MENGGUNAKAN LIMBAH TEMPURUNG LONTAR SEBAGAI BIOCHAR Merpiseldin Nitsae; Jonathan Ebet Koehuan; Hildegardis Missa; Hartini Realista Lydia Solle; Erik Sandy Banu; Arniati Ina Kii; Patrisia Marfiana Dae Lolonrian
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 4 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i4.1274

Abstract

Community Partnership Empowerment (PKM) activities have been carried out in the youth group and Mrs. GMIT Ebenhaezer Bilamun, Kupang Regency, East Nusa Tengara Province.The youth group in the church organization system is known as the backbone of the church while the mothers' group is known as the family kitchen. The number of people in this congregation is 105 households. Therefore, empowerment efforts in the agricultural sector for young people and mothers need to be carried out to improve the welfare of the congregation or community, especially families.The aim of this activity is to introduce, provide understanding, and knowledge an environmentally friendly agricultural system (eco farming) through the use of palm oil shells into biochar in the church environment. The methods of activities carried out are counseling (socialization), training and mentoring (plot demonstration using an intercropping system for land measuring 300 m2). Socialization regarding eco farming, intercropping systems, and bokashi. Training on making biochar using palmyra shells called “CharTa”. Assistance is carried out by demonstrating plots of the intercropping system for mustard greens, kale, celery, long beans, spinach and pumpkin. Mentoring activities will continue until December 2023. After this PKM activity, it shows that the knowledge and skills of the young group and Mrs. GMIT Ebenhaezer Bilamun have increased regarding the implementation of the eco farming system in the church environment using “CharTa” (the name of the biochar product which has been protected according to Copyright No. EC202380592 dated 13 September 2023). The level of knowledge and skills that increased was the understanding of biochar (52.94% to 82.35%); eco farming system and intercropping planting system (41.18% to 100%); and land utilisation and farmer groups (52.94% to 100%). The results of the assistance will be obtained until this activity is completed in December 2023.
PELATIHAN PEMBUATAN CAIRAN DESINFEKTAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI JEMAAT HOREB KUANHEUM Hartini Realista Lydia Solle; Merpiseldin Nitsae; Sonya Titin Marlina Nge; Arnold Christian Hendrik; Mellissa Erlyn Stephanie Ledo; Henderina Mowata; Joenrith Agrid
Jurnal Pasopati Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pasopati.2023.20652

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 semakin meluas sehingga saat ini dinyatakan sebagai Pandemi dunia. Jumlah penderita mengalami peningkatan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup sehat. Salah satu upaya untuk mencegah penularan dan penyebaran virus ini adalah menjaga jarak dengan orang lain, menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan dan pemberian desinfektan. Kegiatan ini menggunakan metode Pendidikan masyarakat berupa sosialisasi dan praktek kepada jemaat. Pelaksanaan kegiatan berjalan antusias dan aktif, dihadiri oleh 29 orang perwakilan jemaat dari 10 kelompok. Pembuatan cairan desinfektan menggunakan bahan-bahan Rumah tangga yang mudah ditemukan karena harga yang murah dan mudah diperoleh. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa dari 21 responden (orang) yang memberikan respon balik kegiatan untuk pemahaman pembuatan cairan desinfektan sebelum diberikan materi pelatihan (P1) berada pada kategori cukup (28.6%) dan sangat baik (61.9%).Kata kunci : Desinfektan, virus,sosialisasi, Jemaat, Horeb
Sosialisasi Pemanfaatan Lontar (Borassus flabelifer L.) Menjadi Pupuk Organik Cair bagi Masyakarakat Desa Oelnasi, Kabupaten Kupang Hartini Realista Lydia Solle; Yulita Iryani Mamulak; Merpiseldin Nitsae; Mesri Welhelmina Nasrani Manafe; Maria Herlina Luna Bito; Ordin Orianus Beti; Bayu Iktiar Arachman
DEDIKASI Vol 25, No 2 (2023): JURNAL DEDIKASI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v25i2.56068

Abstract

Abstrak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pmahaman masyarakat tentang pupuk organik cair dari tanaman Lontar (Borassus flabelifer L.). Kegiatan ini merupakan kegiatan hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dari Kemenristekdikbud tahun 2023. Penerima manfaat kegiatan ini adalah masyarakat yang terdiri dari perwakilan kaum bapak, perwakilan kaum ibu dan perwakilan kaum pemuda Desa Oelnasi.  Terdapat empat kegiatan yang dilakukan sebagai strategi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pupuk organik cair antara lain: 1) Perencanaan; 2) Pelaksanan; 3) evaluasi dan 4) pendampingan. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan masyakarakat desa Oelnasi mampu memproduksi pupuk organic cair dari lontar. Buah lontar memiliki kandungan senyawa organik yang mampu menginduksi pertumbuhan tanaman. Lontar merupakan sumber daya alam yang mampu tumbuh pada daerah kering. Buah lontar terdiri dari 65-75% mesokarp (serabut). Pengetahuan masyarakat hanya terbatas pada manfaat lontar sebagai bahan baku pembuatan minuman tradisional dan pakan ternak, sehingga melalui kegiatan ini masyarakat yang mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik dalam mengolah lontar menjadi produk bernilai ekonomi. Kebanyakan masyarakat 75% bermata pencaharian sebagai petani dan akan sangat membantu dalam pemupukan tanaman menggunakan pupuk alami yang diproduksi sendiri dan memiliki manfaat jangka panjang bagi pertanian.  Hal tersebut terlihat dari meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pupuk organik cair lontar (PocLon). Hal ini terlihat dari data hasil evaluasi kegiatan yang dijelaskan bahwa masyarakat memberikan respon yang baik terhadap kegiatan tersebut. Kata Kunci: Pupuk, Masyarakat, Mesokarp, Tanaman, Lontar.
Wirausaha PocLon: Pupuk Organik Cair Lontar(Borassus flabelifer) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur Hartini Realista Lydia Solle; Merpiseldin Nitsae; Laksmi Ningsih Rina Kodi; Yohanes Eduard Blegur; Apriana Dju Tenga; Indri Deliana Djami Loro
Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Bakti: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/baktivol4iss1pp48-53

Abstract

Kondisi lahan pertanian saat ini cenderung mengalami penurunan produktivitas tanah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah. Pemberian pupuk yang ramah lingkungan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada. Pemanfaatan bahan organik sebagai bahan baku pembuatan pupuk dapat mengurangi limbah organik di lingkungan. Lontar sebagai bahan organik yang banyak ditemukan di daerah kering seperti NTT dapat dikelola secara baik melalui inovasi buah lontar menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Produk ini memiliki keungulan karena berbahan dasar mesocarp buah lontar yang mudah dan murah didapatkan. PocLon mampu memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk untuk menambah nilai ekonomi dari limbah buah lontar dengan mengembangkan produk pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Metode yang digunakan diantaranya survei pasar, persiapan alat dan bahan, pembuatan Produk PocLon, pengemasan produk, pemasaran produk, evaluasi pemasaran dan pelaporan. Hasil yang diperoleh bahwa respon konsumen terlihat dari penjualan PocLon sebanyak 32 jeringen berukuran 500mL dan 1 liter dalam kurung waktu 3 minggu dengan total pendapatan Rp. 925.000,-. Kami juga akan telah melakukan pengembangan produksi maupun promosi dan pemasaran secara lebih luas. PocLon secara umum diminati oleh konsumen karena PocLon memiliki keunikan dan keunggulan.