Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatupenyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu,asap dan sebagainya. Namun pada pelaksanaan swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinyakesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obatdan penggunannya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat pengetahuan dan tingkatperilaku swamedikasi batuk serta untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadapperilaku swamedikasi batuk di Apotek Berlian Kandat Kabupaten Kediri. Jenis penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan kuesioner. Pengumpulandata dilakukan selama satu bulan terhadap 133 pasien yang datang dan membeli obat batuk.Metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilakuswamedikasi batuk yaitu Korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkatpengetahuan pasien terhadap pengobatan swamedikasi batuk adalah 85,56% dengan kategorisangat tinggi sedangkan untuk tingkat perilaku pasien didapatkan hasil sebesar 91,73% dengankategori sangat tepat. Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh p-value sebesar 0,002 (p <0,050) sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tingkatperilaku swamedikasi batuk. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,732 dimana nilai tersebuttermasuk dalam tingkat keeratan korelasi yang kuat/tinggi. Koefisien korelasi yang bertandapositif menunjukkan bahwa bentuk hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap tingkat perilakuadalah berbanding lurus,artinya yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka semakin baiktingkat perilaku.