Annisa Yulia
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Terapi Bermain Plaitisin pada Anak Usia Anak di Rumah Singgah Kanker Balikpapan Enok Sureskiarti; Annisa Yulia; Arini Putri; Fahrur Raji; Intania Intania; Nadia Setyorini; Nuralim Stiawicaksana
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Singgah Kanker anak adalah rumah singgah yang diperuntukkan bagi anak-anak yang mengalami pengobatan rutin untuk pengobatan Kanker pada anak-anak. Yayasan ini dikelola secara mandiri dari pihak-pihak yang berjiwa social. Kondisi anak-anak yang ada dirumah singgah anak ini, pada saat di rumah singgah kanker anak, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari kondisi anak karena anak anak yang di rumah singgah ini menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah singgah kanker anak. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan depat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Oleh karena itu, Kami Tim pengabdi ingin melakukan kegiatan Terapi bermain Pletisin untuk mengurangi stressor pada anak anak yang ada di rumah singgah. Kegiatan Pengabdian ini diberikan ke sepuluh (10) anak usia sekolah usia 5-7 Tahun. Pengabdian ini dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 6-9 Mei 2021. Dalam terapi bermain Pletisin ini didapatkan hasil anak anak dalam melakukan permainan ini, anak lebih bebas, spontan, dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih mainan maupun dalam aktivitas bermainnya Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar terkadang kita amati seringkali mainannya dibongkar-pasang, bahkan dirusaknya. Hal yang menjadi perhatian adalah Kita harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan perlukaan.