Adinda Safitri Mulyani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PDAM WAY RILAU KOTA BANDAR LAMPUNG Adinda Safitri Mulyani; K. Bagus Wardianto
Jurnal Kompetitif Bisnis Vol 1 No 12 (2023): Jurnal Kompetitif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0120/ss

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan dengan menggunakan teknologi dalam mengelola aktivitas operasional perusahaan. Komputerisasi menjadi akses untuk semua aktivitas operasional perusahaan salah satunya Sistem Penjualan Kredit di PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung. Penelitian ini membahas mengenai masalah yang ada pada perusahaan yaitu bagaimana alur sistem akuntansi penjualan kredit dan apakah sistem akuntansi penjualan kredit di PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung sudah berjalan dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi yang terkait didalam sistem akutansi penjualan kredit di PDAM Way Rilau, dan untuk mengetahui alur sistem pencatatan penjualan di PDAM Way Rilau saat ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem akuntansi penjualan kredit pada PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung di lapangan sudah sesuai dengan SOP tetapi kurang efisien dan tidak berjalan dengan optimal. Hal tersebut dikarenakan proses prosedur operasional terlalu lama dan membuang-buang waktu seperti pada prosedur persetujuan kredit untuk pengisian formulir dilakukan secara berulang yaitu dengan manual dan sistem. Selain itu, pada prosedur pengadaan barang terlalu panjang sehingga terjadi habis barang (kosong) dan mengakibatkan tertundanya proses pemasangan sambungan. Pada akhirnya pelanggan harus menunggu lama sampai barang tersedia kembali di gudang.