Richadatul Aisy
Universitas Merdeka Pasuruan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN GEN Z DALAM MENANGGULANGI BORNOUT DI LINGKUNGAN KERJA Richadatul Aisy; M. Tahajuddi Ghifary; Dwi Laksmita R
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 1 No. 12 (2023): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v1i12.762

Abstract

Generasi Z merupakan generasi yang menguasai digitalisasi sebab lahir dan bertumbuh seiring berkembangnya teknologi informasi. Disamping karakteristik generasi Z yang cepat dan tanggap terhadap digitalisasi, terdapat kelemahan sebab generasi Z yang menjadi karyawan sering dijuluki sebagai bornout generation. Hal ini menjadi topik yang menarik dan penting untuk diteliti sehingga peneliti bertujuan menganalisis implementasi kebijakan kesejahteraan karyawan generasi Z dalam menanggulangi bornut di lingkungan kerja. Adanya penelitian ini diharapkan bisa menjadi pemilihan kebijakan bagi perusahaan untuk mengatasi dan menghindari kejadian bornout. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara sederhana dan data sekunder melalui studi literatur sebagai bahan bahasan sekaligus penunjang hasil temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian bornout berdampak buruk bagi karyawan seperti menyebabkan gangguan mental, lebih mudah tersulut emosi, dan rentan mengalami sakit. Kejadian bornout juga berdampak buruk untuk tempat kerja karena menurunkan kualitas dan performa kerja individu yang menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya menerapkan sejumlah kebijakan dalam menanggulangi bornout di lingkungan kerja yang dialami oleh generasi Z sebagai karyawan. Kebijakan tersebut seperti menyediakan wadah dalam meluapkan emosi negatif, pengelolaan beban kerja, menyediakan sumber daya yang memadai, lebih memperhatikan kemampuan karyawan, dan menciptakan prinsip keseimbangan kerja.