Enny Yuniarti
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMASPEMULUTAN KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATENOGAN ILIR TAHUN 2019 Enny Yuniarti; Atma Deviliawati
Jurnal Kesehatan Bina Husada Vol 13 No 02 (2021): Jurnal Kesehatan Bina Husada
Publisher : Stikes Bina Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data stunting menurut WHO di Asia pada tahun 2017 untuk Asia Selatan sebesar 58,7%, Asia Tenggara 14,9%, Asia Timur 4,8%, Asia Barat 4,2% dan Asia Tengah 0,9%. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ke tiga dengan prevalensi tinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Dari data yang didapatkan di Puskesmas Pemulutan Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir balita dengan berat badan lahir rendah tahun 2016 sebesar 14%, tahun 2017 sebesar 18,3%. Pada data tahun 2018 terdapat balita stunting sebesar 18,9%. Penelitian ini bertujuan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di Puskesmas Pemulutan Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Desain penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalahibu-ibu yang mempunyai balita dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Uji statistik dengan menggunakan chi square dengan tingkat kemaknaan (?=0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara ekonomi keluarga (p=0,002)dengan sunting pada balita sertatidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,137), jumlah anggota keluarga (p=0,253) dan ASI Eksklusif(p =0,435) dengan sunting pada balita.Disarankan kepada pihak puskesmas untuk bekerja sama dengan institusi yang terkait agar menyalurkan makanan tambahan sehingga membantu petugas kesehatan dalam penanggulangan stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas pemulutan.