Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PAPARAN MEDAN LISTRIK TERHADAP PERKECAMBAHAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Sandya Olga Bitin Vong; Gede Arya Wiguna; Welsiliana Welsiliana
Partner Vol 28, No 2 (2023): Edisi November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v28i2.7064

Abstract

Pakcoy (B. rapa L.) is a plant originating from Tiongkok (China) and East Asia. In improving the quality of pakcoy plants it is necessary to conduct studies to increase the productivity of pakcoy plants namely by using exposure to an electric field. This study aims to determine the effect of electric field exposure on pakcoy germination. The electric field used is an electric field with a frequency of 1.0 kHz. Variations in the magnitude of the electric field used are 1.15, 1.38 and 1.62 kV/m. The results showed that exposure to the electric field on the pakcoy plants produced better pakcoy sprouts than the control. Treatment of exposure to an electric field of 1.62 kV/m resulted in the most optimum germination power, germination rate, average germination time and vigor index with respective values (100) %, (5.14) %/etmal, (0.88) Day and (100) %. Increased germination, germination rate, average germination time and vigor index are expected to increase pakcoy production.Keywords: Electric Field, Pakcoy Seed, Growth
Kajian Paparan Medan Listrik pada Pertumbuhan Tanaman Pare (Momordica charantia L.) Setiwani Ko'u; Gede Arya Wiguna; Welsiliana Welsiliana
Journal Science of Biodiversity Vol 3 No 1: April 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol3i1pp53-60

Abstract

Pare (Momordica charantia L.) dalam bahasa daerah Timor disebut paria adalah tumbuhan herba merambat termasuk dalam famili Cucurbitaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Selain sebagai sayuran pare banyak dimanfaatkan sebagai obat seperti antidiabetes, antipiretik dan antiinflamasi. Budidaya tanaman pare memiliki prospek yang baik, oleh karenanya perlu dilakukan kajian peningkatkan produktivitas tanaman pare, diantaranya yaitu menggunakan paparan medan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan medan litrik terhadap pertumbuhan tanaman pare. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktorial dengan tiga kali ulangan dengan variabel bebas paparan medan listrik dan waktu paparan. Variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman serta laju pertumbuhan jumlah daun. Perlakuan penelitian terdiri dari 6 perlakuan dengan satu kontrol dan paparan medan listrik yang masing-masing adalah 1,28 kV/m, 1,55 kV/m, 1,80 kV/m, 2,12 kV/m, dan 2,45 kV/m. Waktu paparan yang diberikan yaitu 15 menit dan 30 menit. Hasil data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Statistical Package for the Social Sciences. Apabila hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh nyata dari perlakuan, maka dilakukan uji lanjut Duncan Mean Range Test (DMRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa paparan medan listrik pada pare berpengaruh terdahap pertumbuhan tanaman baik pertumbuhan tinggi dan juga jumlah daun. Pertumbuhan optimum tanaman pare yaitu pada perlakuan paparan medan listrik 1,28 kV/m selama 30 menit, dengan hasil laju pertumbuhan 14,2 ± 0,5 cm/minggu dan laju jumlah daun 13,8 ± 0,5 helai/minggu.
Karakterisasi Stomata dan Trikomata Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Florian Mayesti Prima Remba Makin; Welsiliana Welsiliana; Gede Arya Wiguna
Journal Science of Biodiversity Vol 3 No 1: April 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol3i1pp61-67

Abstract

Stomata dan trikomata merupakan modifikasi jaringan epidermis. Melalui stomata terjadi pertukaran gas oksigen, karbon dioksida, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya. Trikoma biasanya muncul pada hampir seluruh permukaan luar organ tumbuhan baik organ vegetatif maupun organ reproduksi. Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) adalah salah satu tumbuhan liar namun secara tradisional, daun kirinyuh telah digunakan sebagai obat dalam penyembuhan luka, mengobati radang tenggorokan, obat malaria, sakit kepala, antidiare, dan astringent, antiplasmodial, antihipertensi dan anti inflamasi. Kelenjar trikomata dapat menghasilkan metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai herbisida alami. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi morfologi stomata dan trikomata daun kirinyuh. Metode yang digunakan adalah metode pengolesan aseton. Diperoleh panjang stomata 26,75 µm, lebar stomata 8,95 µm, bentuk stomata oval, sel penutup stomata berbentuk ginjal, dan tipe stomata anomositik. Rata-rata sebanyak 28 stomata ditemukan pada setiap area pengamatan dengan kerapatan stomata 232/mm2. Panjang trikomata daun kirinyuh 205,21 µm dan lebar 29,14 µm. Bentuk trikomata daun kirinyuh adalah multiseluler dan tipe trikomanya adalah non glandular. Ukuran panjang stomata termasuk kategori panjang, sedangkan lebar stomata termasuk kategori kurang lebar. Jumlah stomata daun kirinyuh yang ditemukan masih kategori sedikit dengan kerapatan tergolong rendah. Stomata daun kirinyuh hanya ditemukan pada sisi abaksial daun dan tidak ditemukan pada sisi adaksial, sedangkan trikomata ditemukan ditemukan pada kedua sisi permukaan daun kirinyuh.