Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SENAM KAKI DIABETES MELITUS DI RUANG CENDANA 1 RSUD KOTA TANGERANG Febi Ratnasari; Pipit Pitriani; Eka Haniawati; Siti Hayatun Nupus; Nur Kholifah; Fadiatul Aini; Siti Hilda; Eva Nurmala Santi; Tia Aprilia
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i3.843

Abstract

Diabetes merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh tidak mempunyai serta tidak cukup efisiensi insulin yang dibuat oleh pankreas. Diabetes jadi permasalahan kesehatan yang serius menggapai proporsi yang menghawatirkan serta jadi ancaman global yang diketahui kedudukannya berarti dalam sikap manusia. Selnam diabeltels selndiri dapat diartikan selbagai latihan ataul gelrakan- gelrakan yang dilakulkan olelh keldula kaki selcara belrgantian ataulpuln belrsamaan ulntulk melmpelrkulat ataul mellelntulrkan otot-otot di daelrah tulngkai bawah telrultama pada keldula pelrgellangan kaki dan jari-jari kaki. Manfaat selnam kaki diabeltels adalah diharapkan dapat dijadikan selbagai telrapi individul maulpuln kellompok dalam kelselharian selcara rultin selhingga melnjadi telrapi elfelktif dalam pelningkatan sirkullasi darah bagian pelrifelr pada lansia agar stabil. Agar lansia dapat informasi selrta melngulpayakan melngaplikasikannya selhari-hari.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS, OTORITER DAN PERMISIF DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA KAYU AGUNG KECAMATAN SEPATAN Siti Hayatun Nupus; Rini Sartika; M. Martono Diel
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i4.953

Abstract

Latar Belakang: Pola asuh merupakan salah satu faktor kegagalan dalam toilet training dan juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan toilet training. Toilet training merupakan salah satu tugas perkembangan dan masalah terpenting yang dihadapi selama tumbuh kembang anak prasekolah. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola asuh demokratis, otoriter dan permisif dengan keberhasilan toilet training di Desa Kayu Agung Kecamatan Sepatan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 487 orang tua dan sampel sebanyak 220 dengan menggunakan kuesioner. Hasil: Pola asuh demokratis 181 (82,3), otoriter 21 (9,5%), permisif 18 (8,2%), keberhasilan toilet training 160 (72,7) dan tidak berhasil 60 (27,3) Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh demokratis dengan keberhasilan toilet training dengan hasil p-value 0,029 ≤ 0,05. Kemudian tidak terdapat hubungan antara pola asuh otoriter dan pola asuh permisif dengan keberhasilan toilet training dengan hasil p-value ≥ 0,05. Dari ketiga pola asuh yang mimiliki hubungan dengan keberhasilan toilet training di Desa Kayu Agung Kecamatan Sepatan ialah pola asuh demokratis.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN DIAGNOSA PNEUMOTHORAX DEXTRA SPONTAN ON WSD E.C TB PARU ON OAT DI RUANG ULIN 1 RSUD KOTA TANGERANG Meynur Rohmah; Arti Projia R; Eka Haniawati; Eva Nurmala Santi; Siti Hayatun Nupus; Nur Kholifah; Fadiatul Aini; Siti Hilda; Tia Aprilia
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i4.970

Abstract

Pneumothorax didefinisikan sebagai suat penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung, paru-paru, stroke dan kanker banyak dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut. Tetapi di era yang moldern ini, penyakit-penyakit berbahaya tersebut tidak jarang diderita olleh usia yang masih prolduktif. Sebuah studi dari Prancis yang mencakup periolde 2008-2011 menunjukkan kejadian pneumoltolraks pada penduduk yang berusia lebih dari 14 tahun sebanyak 22 kasus per 100.000 penduduk (Schnell et al., 2019). Pneumoltolraks di Indolnesia mencapai 2,4-17,8 per 100.000 per tahun. Secara umum, pneumoltolraks terjadi pada usia 20-30 tahun dengan insidensi pria lebih banyak daripada wanita dengan skala 4:1 (Seswantol dkk., 2020).