Aloysius Hardoko
Universitas Mulawarman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATERI RANGKAIAN LISTRIK MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIA Tri Agustin Wardatus Sholiha; Aloysius Hardoko; Sri Mulyati
Prosiding Seminar Nasional PPG Universitas Mulawarman Vol. 1 (2020): Eksistensi Peran Pendidikan Profesi Guru Dalam Program Merdeka Belajar Pada Era New N
Publisher : Program Studi Pendidikan Profesi Guru, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/semnasppg.v1.687

Abstract

Pada pembelajaran secara daring (online) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Rangkaian Listrik cenderung kurang diminati oleh siswa kelas VIA SD Cendekia Bangsa Muara Kaman, disebabkan guru belum terampil dalam menggunakan media daring, kurang maksimal dalam pemanfaatan media online selama masa pandemi karena media dan metode pembelajaran serta pemberian tugas oleh guru bersifat monoton. Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memperoleh pengetahuan tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel juga rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi rangkaian listrik melalui model Project Based Learning (PjBL) dengan media audiovisual pada siswa Kelas VIA SD Cendekia Bangsa Muara Kaman. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualiatif. Sedangkan analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif yang didasarkan pada pengamatan menggunakan lembar observasi terhadap aktvitas belajar siswa dan tes pilihan ganda pada google form. Hasil analisis data yang diperoleh bahwa pada pelaksanaan siklus I dan II dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan keaktifan siswa belum begitu optimal meski sudah memperlihatkan peningkatan dari setiap siklusnya. Dan pada siklus III, aktivitas belajar siswa dan juga hasil belajar telah mencapai ketuntasan minimal dalam ketercapaian indikator sebagai variabel ketercapaian penelitian. Seperti terlihat bahwa keaktifan siswa meningkat dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II, begitu pula dari siklus II ke siklus III, serta hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 51,85% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 68,28%, dan mencapai ketuntasan klasikal di siklus III sebesar 84,78%. Dengan demikian, pembelajaran IPA kelas VI materi rangkaian listrik dengan menggunakan model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa hal tersebut dapat dilihat pada setiap siklus dimana siswa dapat melakukan aktivitas sendiri dan bekerjasama dalam kelompok secara langsung, dalam memahami materi dan menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran yang dilaksanakan tersebut di pembelajaran kelas IV A SD Cendekia Bangsa Muara Kaman.
Analisis Program Kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam Membentuk Karakter Kepemimpinan siswa di SMP Negeri 21 Samarinda Fanisa Aprily; Moh. Bahzar; Marwiah Marwiah; Aloysius Hardoko; Suryaningsi Suryaningsi; Wingkolatin Wingkolatin
Indonesian Journal on Education (IJoEd) Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OSIS merupakan organisasi sah di sekolah yang menjadi tempat bagi siswa untuk mengembangkan potensi keterampilan masing-masing siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program kerja OSIS dalam membentuk karakter kepemimpinan siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dan teknik analisis data data mengunakan reduksi, pengumpulan data, display data, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga bentuk program kerja yang berpengaruh pada pembentukan karakter kepemimpinan siswa, yaitu LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) memberikan pengalaman langsung dalam kepemimpinan sehingga dapat membentuk karakter disiplin, percaya diri, tanggung jawab, dan berjiwa pemimpin, program kerja pembiasaan siswa di sekolah yang dapat menciptakan budaya disiplin, sopan santun, dan kepatuhan terhadap peraturan sekolah, dan program suara demokrasi dapat mengembangkan kesadaran politik, sikap demokratis, dan berpikir kritis.
Strategi Pembinaan Karakter Disiplin Siswa oleh Guru PPKn Kelas VII dalam Pembelajaran di MTs Negeri Samarinda Ika Pramudita; Aloysius Hardoko; Jamil Jamil; Asnar Asnar; Wingkolatin Wingkolatin; Endang Herliah
Jurnal Pendidikan dan Kewarganegara Indonesia Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan dan Kewarganegara Indonesia
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jupenkei.v2i1.178

Abstract

This study aims to describe the strategies used by PPKn teachers of grade VII at MTs Negeri Samarinda in fostering students' disciplined character during learning. This study uses a qualitative research type with research subjects consisting of 1 PPKn teacher of grade VII and 6 students of grade VII through the stages of observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that the development of disciplined character carried out by PPKn teachers went well where the teachers implemented various strategies, namely: Development of discipline in dressing is carried out through role models, conditioning at the beginning of learning, and giving sanctions. Development of time discipline is carried out through role models, giving tiered sanctions, and arranging activities and duration of activities in the classroom according to estimates. Development of task discipline is carried out by giving assignment deadlines, clear assignment guidelines, and feedback on student assignment results. Meanwhile, development of behavioral discipline is carried out through role models, setting behavioral rules during learning, and giving tiered sanctions. During the implementation of the above strategies, it was seen that students had shown their discipline well.