Yulina Ismida
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Samudra - Meurande - Langsa 24416, Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Campuran Limbah Cangkang Kerang Terhadap Daya Dukung Tanah Yulina Ismida; Saiful Bahri
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 2 No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v2i01.793

Abstract

Tanah dapat diklasifikasi secara umum sebagai tanah kohesif dan tidak kohesif atau berbutir halus dan berbutir kasar. Serbuk kulit kerang mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan yaitu mengandung zat kapur (CaO), alumina dan senyawa silika sehingga sesuai digunakan sebagi bahan baku CBR lab. Desa Bukit Pala, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur tidak terdapat tanah pilihan maka dilakukan penelitian apakah tanah Lempung pada lokasi tersebut bisa digunakan untuk penimbunan badan jalan dengan penambahan kapur limbah cangkang kerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur cangkang kerang terhadap pemadatan (proktor standar), dan CBR lab dengan tanah timbun setempat. Adapun cara yang paling sederhana yang dapat digunakan yaitu dengan cara pemadatan, Sifat-sifat fisik tanah Desa Buket Pala Kecamatan Idi Rayeuk didapat nilai kadar air 20,9 %, berat volume tanah 2,10 gr/cm3, berat Jenis (GS) 2,638 gr/cm3, pengujian Atterberg limit kadar air maksimum atau plastis indeks sebesar 20,356 %. Berdasarkan Klasifikasi AASTHO tanah Desa Buket Pala Kecamatan Idi Rayeuk dapat digolongkan kedalam jenis A-7-5 yaitu jenis tanah Lempung. Hasil pengujian nilai CBR sebelum pencampuran Kapur Cangkang Kerang sebesar 4,6 %, dan setelah pencampuran kapur didapat nilai sebesar 9 %, maka disini terjadi kenaikan nilai CBR setelah pencampuran kapur cangkang kerang, jadi tanah timbun Desa Buket Pala dapat digunakan untuk penimbunan badan jalan dengan campuran zat kapur sebanyak 12% dari berat tanah karena pada persentase campuran tersebut nilai parameter tetap sedangkan nilai kohesi semakin menurun.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) SEBAGAI EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE DI GAMPONG SUNGAI PAUH KOTA LANGSA Faiz Isma; Irwansyah Irwansyah; Yulina Ismida
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 5 No 02 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v5i02.1005

Abstract

Jaringan drainase gampong Sungai Pauh sering mengalami permasalahan air meluap ke badan jalan di beberapa lorong saat kondisi pasang dari estuari kuala langsa. sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk mengevaluasi jaringan drainase di Gampong Sungai Pauh dengan memberikan indeks dan pembobotan terhadap parameter informasi dituangkan kedalam SIG, adapun parameter yang ditinjau adalah debit air (debit banjir rencana dan limbah domestik), sedimentasi, dan kondisi fisik drainase (sarana dan prasarana). Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kondisi jaringan drainase di Gampong Sungai Pauh yang perlu dilakukan evaluasi terhadap fisik drainase baik yang masih layak atau tidak layak untuk mengalirkan dan membuang air yang berasal dari pasang laut dan debit banjir. metode yang diguanakan dalam penelitian ini adalah obeservasi dan pengukuran lapangan dalam hal ini mengamati tinggi air di drainase akibat pasang surut serta mengukur debit rencana kala ulang 50 tahunan (Q50), sedimentasi, dan kondisi fisik sehingga mampu memberikan gambaran mengenai pentingnya pengaturan sistem drainase secara teknis dalam mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, limbah domestik dan pasut di gampong sungai Pauh. Hasil dari penelitian ini berupa peta evaluasi jaringan drainase yang mampu memberikan informasi kelayakan jaringan drainase dimana saluran drainase yang memerlukan kajian desain berkisar 1,385 km berada pada jalan jendral sudir ujung dan jalan kuala langsa dikarenakan daerah ini terletak di bagian hilir gampong sungai pauh yang paling berdampak terhadap pasang dari estuary kuala langsa, saluran yang perlu tindakan rehabilitas sepanjang 4,173 km, dan saluran yang perlu tindakan pemeliharan rutin sepanjang 2,405 km umumnya berada pada bagian hulu dari gampong sungai pauh.