Budi Nining Widarti
Universitas Mulawarman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SUHU DAN JENIS AKTIVATOR PADA KARBON AKTIF LIMBAH DAUN NANAS TERHADAP KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) AIR SUMUR Shelly Talia Sibarani; Budi Nining Widarti; Ika Meicahayanti
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i2.9490

Abstract

Limbah daun nanas dapat dijadikan teknologi dalam penjernihan air sehingga menjadi salah satu altrnatif untuk pengolahan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu karbonisasi dan jenis aktivator pada karbon aktif limbah daun nanas terhadap efisiensi proses adsorpsi kadar Fe dan Mn pada air sumur, serta mengetahui karakteristik adsorpsi dengan persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich. Pengolahan daun nanas menjadi adsorben dapat dilakukan dengan cara karbonisasi dan aktivasi. Proses karbonisasi daun nanas dengan variasi suhu 250℃, 300℃, dan 400℃ selama 30 menit dan diaktivasi menggunakan larutan NaOH dan H2SO4 2 N selama 24 jam. Karbon aktif kemudian dikontakan dengan air sumur sebanyak 250 mL dan massa adsorben yang digunakan yaitu 3 gram dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama 60 menit. Hasil adsorpsi air sumur menggunakan arang aktif daun nanas dengan aktivasi NaOH mampu menjerap logam Fe hingga 99,05% dan logam Mn hingga 99,79% pada suhu terbaik 400℃. Adapun penggunaan aktivasi H2SO4 mampu menjerap logam Fe hingga 99,05% dan logam Mn hingga 65,1% pada suhu 250℃. Dari hasil analisis isoterm kesetimbangan adsorpsi logam Fe dan Mn mengunakan persamaan Langmuir dan Freundlich, diperoleh kapasitas adsorpsi Fe sebesar 2.0093x1049 mg/g pada suhu 400℃ dan kapasitas adsorpsi Mn sebesar 2.2855x10128 mg/g pada suhu 400℃.
PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BIOADSORBEN UNTUK PENURUNAN KONSENTRASI BESI (FE) DAN KROMIUM (CR) AIR LINDI DENGAN VARIASI WAKTU KONTAK DAN KECEPATAN PENGADUKAN MENGGUNAKAN SISTEM BATCH Lilantisa Angelina Simbolon; Budi Nining Widarti; Edhi Sarwono
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i1.7107

Abstract

Pengolahan air lindi dapat dilakukan melalui proses adsorpsi dengan memanfaatkan sabut kelapa sebagai bioadsorben. Sabut kelapa mengandung lignin 33,5%, selulosa 37,9% dan hemiselulosa 15,5% yang mampu meyerap kandungan logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi adsorben dari sabut kelapa menurunkan kandunan logam Fe dan Cr melalui sistem batch, mengetahui pengaruh variasi waktu kontak dan kecepatan pengadukan dalam menurunkan kandungan logam berat Fe dan Cr pada air lindi serta hasil analisis kapasitas adsorpsi menggunakan metode isoterm Freundlich dan isoterm Langmuir.  Penelitian ini berskala laboratorium ketika pengolahan air lindi TPA Bukit Pinang dilakukan dan menggunakan metode batch dengan arang aktif limbah sabut kelapa sebagai adsorben. Proses penelitian dimulai dari preparasi sabut kelapa, kemudian dilakukan karbonisasi dengan suhu 400ºC selama 2 jam dan aktivasi fisik dengan suhu 500ºC selama 30 menit dan kimia menggunakan larutan H2SO4 1 M selama 24 jam sebagai aktivator. Pada penelitian ini digunakan variasi kecepatan pengadukan yaitu 50, 100 dan 200 rpm dan variasi waktu kontak yaitu 15, 30, 60 dan 90 menit. Massa yang digunakan sebanyak 2 gram dimana sebelumnya telah dihaluskan dengan ukuran 100 mesh. Setelah itu, diuji karakteristik arang aktif sabut kelapa dan dilakukan proses adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi pada air lindi menggunakan arang aktif sabut kelapa dapat menurunkan logam Fe sebesar 30,84% pada waktu kontak 60 menit dengan kecepatan pengadukan 50 rpm dan untuk logam Cr sebesar 95,55% pada waktu kontak 90 menit dengan kecepatan pengadukan 200 rpm. Berdasarkan hasil analisis isoterm logam Fe dan Cr, nilai regresi (R2) yang diperoleh paling besar yaitu 0,9981 pada isoterm Freundlich. Maka, model isoterm yang cocok untuk adsorpsi menggunakan bioadsorben sabut kelapa yaitu isoterm Freundlich.