Saat ini, salah satu sumber penyebab terjadinya pencemaran udara ialah asap knalpot dari kendaraan bermotor yang mengandung timbal (Pb), yang merupakan logam berat bersifat karsinogenik karena dapat menyebabkan mutasi sel dalam jangka waktu lama. Salah satu upaya mengurangi dampak pencemaran Pb di udara adalah dengan melakukan penanaman tanaman yang bisa menyerap polutan, salah satunya ialah sirih gading (Epipremnum aureum). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan tanaman sirih gading dalam menyerap gas kadar Pb yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, dan mengetahui hubungan waktu kontak pemaparan terhadap pertumbuhan tanaman. Sampel diambil dari bagian daun tanaman. Pemaparan asap knalpot kendaraan terhadap tanaman sirih gading dilakukan dalam waktu 60 menit selama 7 hari berturut-turut. Sampel daun diuji akumulasi kadar Pb dengan metode spektrofotometer serapan atom. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan tanaman sirih sebagai penyerap Pb di udara dipengaruhi oleh lamanya waktu pemaparan. Tanaman sirih gading mampu menyerap emisi gas Pb dan mendapatkan hasil yaitu pada uji H0 sebesar 1.282 mg/L, H1 sebesar 1.922 mg/L, H2 sebesar 3.524 mg/L, H3 sebesar 1.962 mg/L, H4 sebesar 2.562 mg/L, H5 sebesar 4.164 mg/L, H6 4.806 mg/L, dan H7 sebesar 1.922 mg/L. Untuk tanaman kontrol H0 sebesar 4.806 mg/L, dan H7 sebesar 4.164 mg/L. Perbandingan fisik tanaman setiap harinya dipengaruhi dengan variasi daun kuning, variasi daun hijau kuning, dan variasi daun hijau. Karena jika semakin banyak variasi daun kuning yang di uji maka akan semakin tinggi hasil pengujian akumulasi kadar gas timbal pada daun Sirih Gading, begitu pula sebaliknya.