Rangga Bayu Permana
Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Teknik, D3 Teknik Pertambangan, Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Kedalaman Lubang Ledak Terhadap Produktifitas Alat Gali Muat Shovel P&H 4100A di PT. Amman Mineral Nusa Tenggara Rangga Bayu Permana; Alpiana Alpiana; Joni Safaat Adiansyah
JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN Vol 1, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v1i1.3783

Abstract

Abstrak. Peledakan merupakan sarana yang efektif untuk membongkar batuan dalam industri Pertambangan disamping penggunaan alat mekanis. Pada penambangan di pit Batu Hijau yang dikelola oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT). Peledakan digunakan untuk membongkar lapisan tanah penutup (overburden), dimana peledakan produksi merupakan metode yang dominan dilakukan untuk mempermudah dalam penggalian batuan dan bijih. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kedalaman lubang ledak terhadap produktifitas dari alat gali muat serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketidak- tercapaian lubang ledak. Penelitian ini menganalisa geometri dari pemboran dan peledakan seperti diameter lubang ledak, kemiringan lubang ledak, kedalaman lubang ledak, spasi, burden, steming, dan subdrilling. Data diolah menggunakan metode statistik dan korelasi linear untuk melihat analisa pengaruh kedalaman lubang ledak terhadap produktifitas alat gali muat. Hasil penelitian menunjukan geometri pemboran yang digunakan, diameter lubang ledak 311 mm untuk lubang ledak produksi, 311mm atau 251mm untuk lubang ledak trim, dan 140 mm untuk lubang ledak presplit. Sistem pemboran yang digunakan yaitu secara mekanik (rotary drilling) dan DTH (Down the Hole Hammer), dengan pola pemborang zigzag atau selang seling. Geometri peledakan yang digunakan didapatkan dari nilai rata-rata geometri yang digunakan yaitu, spasi 10,681 m, burden 9,30625 m, stemming 5,11875 m, kedalaman lubang ledak 15,421 m, dan subdrilling sebesar 2,791 m. Kedalaman lubang ledak dibedakan menjadi tiga yang pertama lubang ledak meet target, over target, dan under target. Persentase rata-rata kedalaman lubang ledak meet target 68,375%, lubang ledak over target 17,125%, dan lubang ledak under target 14,5 %. Tidak tercapainya kedalaman lubang ledak atau peledakan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain skill dari operator pengeboran, keadaan geologi, kekompakan batuan, air tanah (ground water), kondisi cuaca (Hujan), dan umur alat. Hasil analisa memperlihatkan bahwa kedalaman lubang ledak dapat memberikan kontribusi terhadap produktifitas alat gali muat. Hal ini berkorelasi linear dengan jumlah lubang ledak meet target, over target dan under target. Dengan pengelolaan peledakan yang baik akan mampu meningkatkan produksi sebuah kegiatan penambangan. Kata Kunci: kedalaman lubang ledak, peledakan, produktifitas