Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pembelajaran inklusif dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional anak usia dini. Fokus utama adalah bagaimana lingkungan pembelajaran yang inklusif dapat memberikan dampak positif pada keterampilan sosial dan kemampuan emosional anak-anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-eksperimental. Sampel penelitian ini terdiri dari 60 anak usia dini yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen yang mengikuti program pembelajaran inklusif dan kelompok kontrol yang mengikuti program pembelajaran reguler. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner yang diberikan kepada guru dan orang tua. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan sosial dan kemampuan mengelola emosi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Anak-anak dalam program inklusif lebih cenderung menunjukkan empati, kerja sama, dan kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya secara positif. Selain itu, mereka juga lebih mampu mengenali dan mengungkapkan emosi mereka sendiri serta emosi orang lain. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan program pembelajaran inklusif memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan sosial dan emosional anak usia dini. Program ini tidak hanya membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk berintegrasi lebih baik, tetapi juga membantu anak-anak tanpa kebutuhan khusus dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan sosial yang lebih baik.