Depresi merupakan suatu penyakit psikologis yang ditandai dengan menurunnya konsentrasi, anhedonia, kelelahan, putus asa, dan tidak berdaya serta rasa ingin bunuh diri. Gangguan depresi merupakan salah satu penyakit dengan penderita terbanyak yaitu 322 juta orang di dunia. Obat antidepresan dengan zat aktif dari bahan alam merupakan obat herbal yang dapat mengurangi efek samping bahan kimia. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antidepresan adalah tanaman pare (Momordica charantia L). Bagian tanaman yang digunakan adalah buahnya, karena buah pare mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, saponin dan polifenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas buah pare sebagai antidepresan terhadap mencit (Mus Musculus) galur Swiss Webster. Metode yang digunakan untuk uji efektivitas antidepresan adalah TST (Tail Suspension Test) dan FST (Forced Swimming Test) dengan membagi 3 kelompok yaitu hewan uji kelompok 1 diinduksi dengan fluoxetin dengan dosis 20 mg, kelompok 2 diinduksi dengan ekstrak etanol buah pare, serta kelompok 3 merupakan kontrol. Perlakuan FST terhadap hewan uji dilakukan selama 6 menit setelah pemberian dosis terakhir. Durasi pengamatan selama 6 menit, dan diamati waktu imobilitasnya. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa ekstrak buah pare (Momordica charantia. L) positif mengandung senyawa triterpenoid yang memiliki aktivitas antidepresan dengan pemberian dosis 250mg/kgBB yang dapat dibandingkan dengan obat fluoxetine. Hasil perbandingan antara ekstrak buah pare dengan obat fluoxetine yaitu dengan nilai signifikansi 0.548 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara ekstrak buah pare dengan obat fluoxetine.