The use temefos an attempt to control the mosquito Aedes aegypti in the pre-adult stage is used in the District of North Banjarmasin, Banjarmasin City as dengue endemic areas. The purpose of this study to determine the knowledge and attitudes of people in using time-fuse. The study design used is explanatory research using questionnaires by simple accidental sampling. Results showed no relationship between attitude, experience of use, frequency of use and knowledge of the behavior of people in using time-fuse in the District of North Banjarmasin.Based on the results of logistic regression analysis showed only experience (p = 0.058 Exp. B = 3.164) and attitude (p = 0.027 Exp. B = 4.542) effect on people's behavior in using time-fuse in Banjarmasin.There is a need for counseling about the use of temepos, especially regarding the mechanism of the ways and doses used. Abstrak Penggunaan temefos merupakan upaya pengendalian nyamuk Aedes aegypti pada tahap pra dewasa yang digunakan di Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota banjarmasin sebagai daerah endemis DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menggunakan temefos. Desain penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan menggunakan kuisioner secara simple accidental sampling. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan antara sikap, pengalaman penggunaan, frekuensi penggunaan dan pengetahuan dengan perilaku masyarakat dalam menggunakan temefos di Kecamatan Banjarmasin Utara. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik didapatkan hasil hanya pengalaman (p = 0,058 Exp.B = 3,164) dan sikap (p = 0,027 Exp.B = 4,542) yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan temefos di Kota Banjarmasin.Perlu dilakukan penyuluhan mengenai penggunaan temepos, khususnya mengenai mekanisme cara dan dosis yang digunakan.