The research objective are to determine the various issues and the role of stakeholders in the development of Tourism of Sawarna village. This study used qualitative descriptive method. The data analysis used Problem Tree Analysis and Stakeholder Analysis. The results of the analysis showed the tourism sector’s contribution to earnings Sawarna village community is low, because the number of tourists had been fluctuating. Three main problems areidentified: revenue from business services sector is still low, tourism promotion is not optimal and less comprehensive infrastructure. Stakeholder analysis results indicate that the Central Government, Provincial Government of Banten, Lebak District Government and investors heve high leverage and low risk while Perhutani and PTPN VIII has a low impact and low risk. Sawarna village government and rural communities Sawarna have high leverage and high risk in the development of travel, while the Non Governmental Organization (NGO) and has led organizations impact and low risk. Lebak regency government as a leader on implementing strategy needs to plan and reformulate strategies of tourism development of Sawarna village by involving the role and influence of all stakeholders. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan dan menganalisa peran serta pengaruh para Pemangku kepentingan dalam pengembangan objek wisata desa Sawarna. Penelitian ini menggunakan Metode diskriptif kualitatif. Analisa data dengan menggunakan Probem Tree Analisis dan Stakeholder Analisis. Hasil analisis menunjukan konstribusi sektor pariwisata desa Sawarna terhadap pendapatan Masyarakat rendah, karena jumlah wisatawan berfluktuatif. Terdapat tiga masalah utama yaitu mendapatkan dari sektor usaha jasa masih rendah, promosi wisata belum optimal dan infrastruktur yang kurang memadahi. Hasil analisis stakeholder menunjukan bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Lebak dan investor memiliki pengaruh tinggi dan resiko rendah sedangkan Perhutani dan PTPN VIII memiliki pengaruh rendah dan resiko rendah. Pemerintah desa Sawarna dan masyarakat Desa Sawarna memiliki peran tinggi dan resiko tinggi dalam pengembangan wisata, sedangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi kepemudaan memiliki pengaruh dan resiko rendah. Pemerintahan Kabupaten Lebak sebagai penanggung jawab pengembangan harus merencanakan dan merumuskan kembali strategi pengembangan wisata desa Sawarna dengan melibatkan peran dan pengaruh semua pemangku kepentingan.