Karakter merupakan suatu capaian yang diharapkan dalam pendidikan. Berbagai konsep, strategi, metode, model dalam pendidikan yang dilakukan untuk dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik. Namun, beberapa penelitian menunjukkan karakter dari peserta didik pada masa sekarang masih jauh dari harapan. Sehingga diperlukan suatu gagasan, metode, strategi dalam pendidikan yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik. Penanaman nilai karakter hendaknya dilakukan mulai dari anak usia dini, mengingat bahwa pada anak usia ini merupakan tahap perkembangan otak serta mental yang sangat pesat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik filosofis, sumber data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan serta menggunakan pola analisis data dari Miles dan Huberman. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah pendidikan menurut John Dewey adalah sebuah proses dari kehidupan bukan persiapan masa yang akan datang. Sehingga pendidikan lebih diorientasikan pada anak. Kurikulum dalam pendidikan juga lebih berpihak pada anak dengan mengutamakan peningkatan kualitas anak sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus mengetahui ke mana arah anak akan berkembang sesuai dengan lingkungannya. Proses pendidikan juga didasarkan pada aspek psikologi dan juga sosiologi, dari aspek psikologi didasarkan pada pendidikan harus mampu memahami potensi yang dimiliki oleh peserta didik, dalam aspek sosiologi pendidikan tidak dapat dilepas dari pengaruh lingkungan masyarakat. Sehingga karakter akan dapat dibentuk ketika anak telah memahami jati dirinya secara menyeluruh.