Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Degradasi Protein Selama Fermentasi Koro Kratok (Phaseolus lunatus) menggunakan Rhizopus oligosphorus Marta Handayani; Ira Gusti Riani; Aldilla Sari Utami; Onne Akbar Nur Ichsan
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v10i1.176

Abstract

Koro kratok fermentation used Rhizopus oligosphorus was one of Indonesian’s society methods to consumed Koro kratok. Rhizopus oligosphorus produced proteolytic enzyme which can be used to break down complex protein to simple protein. Protein degradation was observed based on the fermentation time of koro kratok. Fermentation times used were 0 hours, 12 hours, 24 hours, 36 hours, 48 hours, 72 hours, 96 hours and 120 hours of fermentation. Parameters observed included proteolytic activity, growth of Rhizopus oligosphorus mycelium, dissolved protein, protein concentration and degree of hydrolysis also protein pattern using SDS PAGE. Observation showed that proteolytic activity, Rhizopus oligosphorus mycelium growth, dissolved protein, protein concentration and degree of hydrolysis were directly proportional to the length of fermentation time. The results of observation on protein patterns using SDS PAGE show that the longer the fermentation time, the simpler the protein produced. The longer the fermentation time, the bigger protein degration of koro kratok.
Potential Local Ingredients from Purple Sweet Potato For Weaning Food Using Ultrasound Modified Process Ira Gusti Riani; Aldilla Sari Utami; Marta Tika Handayani; Eka Nurriza Khairunnisa
Sriwijaya Journal of Environment Vol 9, No 1 (2024): Environment and Suistainable Development
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purple sweet potato is a source of carbohydrates that can be used as a substitute for rice. Besides its sweet taste, it has a striking color that comes from anthocyanins. Purple sweet potato is a rich potential local food, it was cheaper. Purple sweet potato powder is a practice innovation. It was a semi-finished product that is instant and easy to use. One of its uses is for weaning food. It must be high nutrition, higyenic and safe. Physical modification is considered safer because it does not use chemicals and leaves no chemical residue. This study used a Factorial Completely Randomized Design with 6 treatments (a combination between purple sweet potato starch and rice flour). Parameters observed were viscosity, bulk density, time rehydration, and water absorbtion. The best treatment was F5 (100% modified starch and 0% rice flour) with 0.50 g/mL bulk density, 135.40% water absorbtion, 136.67 dPas and 31.70 s rehydration time.
Peningkatan Kebutuhan Gizi Protein Hewani Melalui Kebiasaan Konsumsi Ikan di UPR Mandiri Abadi Aldilla Sari Utami; IraG usti Riani; Eka Nurriza Khairunnisa; Nia Boru Ritonga; Marta Tika xHandayani; Raudhatus Sa'adah
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/67rj4235

Abstract

Stunting merupakan keadaan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan fisik anak akibat kekurangan asupan gizi. Stunting dapat diatasi sedari dini dengan memperbaiki pola konsumsi baik pada ibu hamil maupun anak-anak. Salah satu cara mencegah stunting adalah dengan mengkonsumsi protein hewani. Protein hewani dapat berasal dari daging-dagingan. Meskipun demikian, ikan merupakan salah satu potensi protein hewani yang ekonomis namun memiliki banyak kandungan heme protein. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengedukasi para peserta pada UPR Mandiri Abadi Palembang agar dapat memulai kebiasaan konsumsi ikan guna pemenuhan gizi protein hewani. UPR Mandiri Abadi Palembang merupakan salah satu Unit Pembenihan Rakyat yang bergerak dibidang pembenihan berbagai macam ikan. Manfaat dari pengabdian ini adalah agar peserta UPR Mandiri Abadi dapat mengetahui pentingnya kebiasaan konsumsi ikan sehingga dapat mencegah stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan prinsip CRP (Community Rural Participatory). Metode ini menjadikan anggota peserta bukan hanya sebagai obyek namun juga sebagai pengkaji, perencana dan pelaksana kegiatan. Masyarakat terlebih dahulu diberikan edukasi mengenai screening status gizi dan indikator kesehatan balita, kemudian secara mandiri melakukan implementasi screening status gizi dan pengukuran indikator kesehatan balita (tb, bb, lingkar kepala) dan rutin melaporkan ke puskesmas atau posyandu terdekat. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah masyarakat menjadi lebih paham mengenai kebiasaan pola konsumsi ikan yang dapat mencegah stunting serta masyarakat daapt secara mandiri mengobservasi status gizi pada anak-anak khususnya balita. Dengan demikian masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi protein dengan mengkonsumsi ikan yang lebih ekonomis dan mudah dijangkau.