p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Isu Teknologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS FREKUENSI DEBIT BANJIR MENGGUNAKAN METODE PROBABILITAS Budi Nuryono; Dewinta Ramdaniah
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 10 No. 2 (2015): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Citarum memiliki beberapa sub DAS dan salah satu sub DAS-nya adalah sub DAS Citarum Dayeuh Kolot merupakan salah satu sungai yang ada di Kabupaten Bandung yang sering meluap ketika musim penghujan tiba dan menyebabkan kawasan sekitar sungai tersebut mejadi daerah rawan banjir. Maka diperlukan penanganan banjir, baik secara fisik (struktural) atau non fisik (non struktural). Secara fisik penanganan banjir dapat dilakukan dengan membuat bangunan-bangunan pengendali banjir yang untuk merencanakannya diperlukan data debit banjir rencana dan tinggi muka air banjir rencana. Tujuan penelitian ini adalah menghitung debit banjir rencana menggunakan metode pobabilitas dan dengan menggunakan rating curvesdapat diperoleh tinggi banjir rencana. Pada penelitian ini debit banjir rencana dihitung menggunakan data harian maksimum tahunan yang dianalisis menggunakan analisis frekuensi dengan 4 metode probabilitas kemudian data diuji menggunakan uji kecocokan. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi probabilitas Log Normal sangat cocok dengan data yang ada di wilayah studi Sub DAS Citarum-Dayeuh Kolot dan debit banjir rencana dengan periode ulang tertentu dapat diperoleh dengan hasil : Q5Thn = 298,624 m3/det ; Q10Thn = 367,696 m3/det ; Q25Thn = 450,245 m3/det ; Q50Thn = 529,206 m3/det ; Q100Thn = 604,128 m3/det ; Q200Thn = 679,943 m3/det ; Q500Thn = 783,581 m3/det ;Q1000Thn = 865,391 m3/det. Dan dapat diperoleh tinggi banjir rencana dengan hasil : (H5Thn) = 7,77 m ; (H10Thn) = 8,44 m ; (H25Thn) = 9,15 m ; (H50Thn) = 9,78 m ; (H100Thn) = 10,33 m ; (H200Thn) = 10,86 m ; (H500Thn) = 11,53 m ; (H1000Thn) = 12,03 m.
PERENCANAAN BANGUNAN BANGUNAN PELIMPAH EMBUNG TIPE SALURAN TERBUKA Budi Nuryono; Reza Januar Hidayat
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 12 No. 2 (2017): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki areal irigasi yang luas, namun debit air untuk mengairi areal tersebut sangat terbatas. Daerah yang mengalami hal tersebut salah satunya adalah Kabupaten Lembata, pada musim kemarau sering mengalami kekeringan. Pada tahun 2014 pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur merencanakan untuk membuat Embung Irigasi di Kabupaten Lembata. Dipilih Embung Hukung yang berada di Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan alternatif desain bentuk bangunan pelimpah embung, yang sesuai secara teknis, serta memenuhi aspek stabilitas konstruksi. Dari hasil penelitian perhitungan debit banjir rencana Metode Nakayasu, diperoleh periode ulang 100 tahun (Q100) sebesar 30,07 m3/detik. Dengan debit tersebut, didapat dimensi bangunan pelimpah sebesar 10 m, puncak bangunan pelimpah berada pada elevasi +50.41, dan dasar bangunan pelimpah berada pada elevasi +48.00. Dari hasil perhitungan stabilitas pada kondisi banjir dan kondisi kering, bangunan pelimpah aman terhadap stabilitas guling, stabilitas geser, stabilitas daya dukung, dan daerah retakan. Nilai faktor keamanan untuk kondisi kering statik gempa adalah sebagai berikut : Guling = 1,6903 ; Geser = 1,9450 ; Daya dukung tanah = 1,7680 ; Daerah retakan = 12,8518. Sedangkan nilai faktor keamanan untuk kondisi banjir statik gempa adalah sebagai berikut : Guling = 1,5549 ; Geser = 1,9486 ; Daya dukung tanah = 2,1019 ; Daerah retakan = 16,8451
ANALISIS PENGARUH VARIASI JUMLAH LINTASAN TERHADAP KEPADATAN CAMPURAN ASPAL BETON BUDI NURYONO; HENDRA KURNIAWAN
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 13 No. 1 (2018): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai kepadatan lapangan sangat dipengaruhi oleh jumlah lintasan alat pemadat. Proses percobaan pemadatan lapangan menggunakan alat pemadat roda baja (tandem roller) dan alat pemadat roda karet (pneumatic tyre roller) yang prinsip kerjanya secara dinamis, yaitu pemadatan dengan cara digilas. Penelitian ini menggunakan metode analisis kausal komparatif. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh variasi jumlah lintasan terhadap nilai kepadatan lapangan pada percobaan pemadatan. Jumlah lintasan alat pemadat pada variasi 1 adalah dua belas lintasan, pada variasi 2 adalah empat belas lintasan, pada variasi 3 adalah enam belas lintasan. Berdasarkan analisis pada pengolahan data diperoleh nilai persen kepadatan (density) lapangan dan ketebalan campuran aspal beton jenis Asphalt Concrete Wearing Course pada masing-masing variasi jumlah lintasan. untuk benda uji diambil dengan menggunakan metode core drill. Dari hasil perhitungan enam contoh benda uji, diperoleh hasil yaitu 97,98% untuk pemadatan dengan dua belas lintasan, 98,81% untuk pemadatan dengan empat belas lintasan, dan 99,21% untuk pemadatan dengan enam belas lintasan. Dari ketiga variasi tersebut hasil yang memenuhi syarat Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 dengan nilai minimum kepadatan rata-rata 98,5% adalah pemadatan dengan menggunakan empat belas lintasan roda karet (Pneumatic Tyre Roller) dengan nilai kepadatan (Density) Lapangan 98,81%.
KAJIAN PENANGANAN BANJIR SECARA STRUKTURAL SUNGAI CIPAMOKOLAN KOTA BANDUNG Budi Nuryono; Nurcaweda Riztria Adinda; Yudi Mulyadi
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tanggal 20 Maret 2018, terjadi hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan aliran deras terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung. Titik-titik tersebut diantaranya Cicaheum, Cikadut (Jalan A.H. Nasution), Jalan Purwakarta, Antapani, yang diakibatkan meluapnya sungai Cipamokolan. Di sepanjang aliran sungai Cipamokolan dari Cicaheum sampai Jalan Soekarno Hata, beberapa anak sungai yang mengalir ke sungai Cipamokolan, yaitu sungai Cipamokolan Hulu mempunyai luas Sub DAS 6,929 Km2 dan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun (Q25th) 24,72 m3/dtk, sungai Jatihandap Wetan mempunyai luas Sub DAS 0,949 Km2 dan Q25th = 8,30 m3/dtk, sungai Cibodas mempunyai luas Sub DAS 2,056 Km2 dan Q25th = 15,03 m3/dtk, sungai Cikelir mempunyai luas Sub DAS 6,235 Km2 dan Q25th = 26,47 m3/dtk, sungai Cisaranten mempunyai luas Sub DAS 23,158 Km2 dan Q25th = 61,14 m3/dtk. Dengan menggunakan program HEC-RAS, pada kondisi debit banjir periode ulang 25 tahun (Q25th), terdapat tiga daerah yang mengalami banjir, yaitu perumahan Setra Dago Antapani ketinggian genangan sekitar 0,75 m sepanjang 160 m, daerah Muara Cibodasketinggian genangan sekitar 0,50 m sepanjang 162 m, dan samping perumahan Puri Dago Mas terjadi genangan setinggi 1,50 m, sepanjang 250 m. Secara struktural penanganan banjir pada Sungai Cipamokolan yang berada di Perumahan Setra Dago Antapani dengan meninggikan tanggul menjadi 2,50 m sepanjang 160 m, daerah Muara Sungai Cibodas penanganannya dengan membuat tanggul setinggi 1,10 m sepanjang 162 m, dan samping Perumahan Puri Dago Mas, penanganannya melalui perbaikan lereng/talud dan pembuatan tanggul setinggi 0,80 m sepanjang 250 m.
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PASOK AIR LAUT TERHADAP KEBUTUHAN AIR PADA IRIGASI TAMBAK DI KECAMATAN UJUNG BULU KABUPATEN BULUKUMBA Budi Nuryono; Dinar Putri Utami
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal ISU Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sulawesi Selatan, yang mempunyai luas wilayah 1.154,58 km2. Pengembangan budidaya perikanan air payau dilakukan pada wilayah pesisir, yang mencakup kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Ujung Bulu, Kecamatan Gantarang, Kecamatan Bontobahari dan kecamatan Bontotiro. Budidaya tambak daerah Bulukumba dimana salah satu lokasinya di Kecamatan Ujung Bulu, belum menggunakan sistem jaringan irigasi teknis yang menggunakan air sungai dan air laut sebagai pasokan airnya. Sehingga terdapat banyak permasalahan, sebagai contohnya adalah kekurangan pasokan air di beberapa lokasi tambak dan tingkat salinitas yang tidak dapat dikendalikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan alternatif desain jaringan irigasi teknis dan dimensi saluran pasok air laut. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Terdiri dari dua variabel yaitu pasang surut dengan metode observasi sebagai data primer dan topografi dengan metode dokumentasi sebagai data sekunder. Dari hasil penelitian topografi lahan tambak diperoleh elevasi tertinggi lahan tambak +1.1 m. Sedangkan dari hasil penelitian pasang surut air laut diperoleh nilai Highest High Water Level (HHWL) +3.67m, Mean High Water Level (MHWL) +2.5m, Mean Sea Water Level (MSL) +1.36m, Lowest Low Water Levels (LLWL) - 0.8m. Dengan demikian lahan tambak tersebut merupakan tambak ideal untuk perencanaan jaringan pasok secara gravitasi. Dari hasil perhitungan dimensi saluran pasok primer, diperoleh nilai ketinggian air = 0.86m, lebar saluran = 2.34m, Elevasi dasar saluran = +2.1m, Elevasi muka air = +2.96m, Elevasi Puncak Saluran = +3.87m. Secara keseluruhan untuk perencanaan ini saluran pasok terpenuhi saat air pasang tertinggi.
EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE JALAN MOH.TOHA KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG Budi Nuryono; Eka Permana
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 18 No. 2 (2023): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan drainase pada Jalan Moh.Toha merupakan salah satu jaringan drainase tidak bisa menampung limpasan, bila intensitas hujan tinggi maka akan terjadi genangan yang diakibatkan oleh penyempitan saluran drainase dengan bangunan yang didirikan secara sembarangan, serta kurangnya pemeliharaan terhadap sistem drainase. Akibatnya setiap musim hujan, drainase tidak bisa menampung air berlebih kemudian menggenangi ruas jalan mengakibatkan aktivitas masyarakat dan laju transportasi terhambat. Dengan adanya permasalahan ini, maka perlu dilakukan evaluasi sistem drainase yang mampu mengatasi genangan sehingga Jalan Moh.Toha dapat terbebas dari genangan. Kebutuhan data primer didapat dengan melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian berupa kondisi saluran drainase, dan dimensi saluran drainase ekisting. Data sekunder diperoleh dari PSDA Provinsi Jawa Barat berupa data curah hujan harian maksimum selama 11 tahun terakhir. Metode perhitungan analisis curah hujan rencana menggunakan Log-Pearson III dan perhitungan intensitas hujan menggunakan metode mononobe yang kemudian diperlukan sebagai data inputan untuk pemodelan software EPA-SWMM 5.1. Setelah dilakukan analisis hidrolika pada saluran drainase ekisting, terdapat beberapa saluran yang mengalami luapan diakibatkan saluran tidak dapat menampung debit air hujan untuk kala ulang 2 tahun, dan kala ulang 5 tahun. Debit maksimum yang terjadi sebesar 7,892. 106 liter pada saluran JN19 yang berada tepat di persimpangan jalan mengger. sedangkan debit minimum JN1 dengan 0,150. 106 liter.