Riris Sugianto
Universitas Teknologi Mataram, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pelaksanaan Asesmen dan Pelaporan Perkembangan Anak Usia Dini dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 Baiq Yuni Wahyuningsih; Riris Sugianto; Reny Wardiningsih
DARMADIKSANI Vol 1 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i2.565

Abstract

ABSTRAK Kesulitan dalam melakukan proses penilaian dalam perkembangan anak usia dini di masa pandemi Covid-19 ini menjadi permasalahan bagi guru-guru yang ada di PAUD Al-Barokah Desa Pengadang Kabupaten Lombok Tengah. Para guru PAUD tidak dapat melakukan penilaian secara langsung terhadap perkembangan anak didik sehingga tidak dapat memberikan laporan perkembangan yang seharusnya pada orangtua-orangtua anak didik. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PAUD AL-Barokah selama pandemi berbentuk penugasan sehingga sulit untuk membuat penilaian hanya berdasarkan hasil karya anak didik tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para guru PAUD dalam melaksanakan asesmen dan pelaporan perkembangan anak usia dini dalam pembelajaran selama masa pandemi ini. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan secara online dan offline. Pertemuan secara online dilakukan untuk membahas teori terkait penilaian dan pelaporan perkembangan anak dalam proses pembelajaran. Penyampaian materi, presentasi, dan diskusi dilakukan melalui Google Meet dan WhatsApp. Pertemuan secara offline dilakukan untuk mendampingi guru dalam membuat penilaian dan pelaporan perkembangan anak didik kepada para orangtua. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa para guru PAUD memberikan respons yang baik dan antusias terhadap kegiatan ini. Manfaat penting yang mereka dapatkan antara lain: (1) meningkatnya kompetensi dalam pelaksanaan asesmen dan pelaporan perkembangan anak usia dini, dan (2) ditemukannya solusi alternatif atas permasalahan yang dihadapi seperti perlunya menjalin komunikasi yang baik dan melakukan pendekatan individu dengan orangtua serta menerapkan variasi pembelajaran lain seperti kunjungan ke rumah (home visit). ABSTRACT The difficulty in carrying out the assessment process in early childhood learning development during the Covid-19 pandemic was quite a big problem for teachers at PAUD Al-Barokah in Pengadang Village of Central Lombok Regency. Since teachers could not make direct assessments of the students’ learning development due to lack of assessing and reporting competence, they failed to provide comprehensive learning development reports that had to be presented to parents. To them, making an assessment that was based solely on the work of the students was not an easy task. This community service program aims to provide additional insight for PAUD teachers at PAUD Al-Barokah in assessing and reporting students’ learning development to the parents during this pandemic. Two online meetings were conducted to discuss theories related to the assessment and reporting of early childood learning development. Presentations and discussion were carried out through Google Meet and WhatsApp. Two offline meetings were held to train teachers in making assessments and reports on the students learning progress. The evaluation results show that PAUD teachers were very positive and enthusiastic in joining the program. Two main benefits they get from the program that included: (1) an improvement in their assessing and reporting competence on early childhood education, and (2) an insight to alternative solutions to the difficulties in assessing and reporting that included the need to establish both good communication and individual approaches with the students’ parents as well as to apply home visit as alternative learning method.
Peningkatan Kemampuan Penggunaan Kalimat Simple Past Tense Menggunakan Media Flashcard bagi Mahasiswa Manajemen Administrasi dan Komputerisasi Akuntansi Riris Sugianto; Baiq Yuni Wahyuningsih; Reny Wardiningsih
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1300

Abstract

ABSTRAK Kegiatan abdimas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa jurusan Manajemen Administrasi dan Komputerisasi Akuntasi di UTM Mataram dalam menggunakan pola kalimat aktif Simple Past Tense berbentuk positif, negatif, dan interogatif yang baik dan benar menggunakan media kartu bergambar atau flashcard. Selain itu, penggunaan media flashcard bertujuan untuk menyegarkan pikiran mahasiswa agar dapat memahami materi dengan cepat dengan cara yang menyenangkan sekaligus melatih kejelian, kecepatan, dan ketepatan menebak verba berbentuk past simple tense yang sesuai dengan gambar pada flashcards. Kegiatan diawali dengan melakukan observasi dan wawancara kepada mahasiswa untuk mengetahui kendala mereka dalam menggunakan bentuk waktu lampau dalam bahasa Inggris yaitu simple past tense. Kegiatan inti dilakukan dengan memaparkan materi tentang pola-pola dan contoh-contoh kalimat simple past tense dalam bentuk positif, negatif, dan interogatif disertai latihan menggunakannya dalam kalimat sesuai pola gramatikalnya. Kegiatan ditutup dengan diskusi-tanya jawab untuk mengetahui level pemahaman peserta serta kendala yang mungkin masih mereka hadapi. Sesuai hasil evaluasi, kegiatan abdimas ini telah mencapai tujuan yang ditargetkan, yakni: (1) peserta mampu mendeskripsikan dan membedakan pola-pola kalimat simple past tense berbentuk positif, negatif, dan interogatif; (2) peserta mampu menggunakannya dalam kalimat sesuai dengan pola masing-masing; dan (3) peserta mampu meningkatkan kecepatan dan kejeliannya membuat kalimat simple past tense menggunakan media flashcard dengan metode yang menyenangkan. ABSTRACT This community service aims at improving the ability of students majoring in Administration Management and Computerized Accounting at UTM Mataram to understand the simple past tense (positive, negative, interrogative) using picture flashcards. Picture flashcards can be good teaching resource to teach and study English verbs. Some of the benefits are to improve language skills, increase students’ ability to compose, memorize stories, and analyze a problem, and enrich students’ vocabulary. In addition to that, flashcards boost learners’ confidence, build up good and effective communication, and enhance creativity. Prior to the program, the team conducted a preliminary survey and interview to map students’ problems in understanding English tenses i.e. the simple past tense. The materials presented in the main activity included the patterns, examples, and sentence building practices of simple past tense using picture flashcards containing simple past verbs. The activity was ended with discussion, question and answer, and a questionnaire filling survey to trace participants’ understanding and remaining obstacles concerning the materials. Based on the evaluation, the program has achieved the targeted outcomes that include participants being able to: (1) describe and distinguish the patterns of simple past tense in positive, negative, and interrogative forms; (2) build grammatically correct simple past tense sentences; (3) increase the speed and foresight in building simple past tense sentences; and (4) cheerfully engage in grammar learning activities of the simple past tense using flashcards media.
Pelatihan Perancangan, Pembuatan, dan Penggunaan Media Pembelajaran Edukatif Berupa Alat Peraga Matematika bagi Mahasiswa Program Studi PGSD Baiq Yuni Wahyuningsih; Riris Sugianto; Reny Wardiningsih
DARMADIKSANI Vol 3 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i1.2817

Abstract

ABSTRAK Pembelajaran matematika memiliki peran yang sangat penting dalam membangun pondasi yang kuat dalam pemahaman konsep, ide, gagasan, aturan, dan logika matematika. Dalam konteks ini, media pembelajaran, terutama dalam pembelajaran matematika, menjadi alat yang sangat membantu bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih efektif. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami betapa pentingnya peran media dalam pendidikan dasar, serta memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis media yang dapat digunakan. Selain itu, guru juga perlu memiliki kemampuan dalam memilih media yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, serta mampu merencanakan dan membuat media pembelajaran sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana, ekonomis, dan mudah didapatkan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam tiga tahap yang terstruktur dengan baik yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyampaian materi pelatihan, tahap evaluasi, dan tahap refleksi. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sebagai calon guru dalam merancang, membuat, dan menggunakan media pembelajaran edukatif matematika. ABSTRACT Learning mathematics fosters the development of essential foundational skills in comprehending concepts, ideas, rules, and logic within the subject, enabling students to apply reasoning and proof to solve real-life problems. Utilizing instructional media, particularly in mathematics classes, significantly aids teachers in effectively delivering the curriculum. Consequently, it is crucial for teachers in elementary education to grasp the purpose and significance of media, familiarize themselves with various media options, select appropriate ones for specific subjects, and be capable of planning and creating their own learning materials using simple, affordable, and easily accessible resources. The community service activities are implemented through three stages: Preparation Stage, involving the arrangement of training materials; Implementation Stage, where the training is conducted according to the established schedule; and Evaluation Stage, aimed at identifying any shortcomings or obstacles encountered during the implementation process. The outcomes derived from these service activities encompass enhanced knowledge and skills of prospective teachers in designing and utilizing educative learning media, specifically elementary mathematics teaching aids. Additionally, diverse teaching aids tailored to specific concepts have been developed to facilitate effective instruction in elementary mathematics.
Pelatihan Penyusunan Procedure Text For Oral Communication Tentang Cara Membuat Makanan dan Minuman Tradisional untuk Meningkatkan Kemampuan Pronunciation dan Vocabulary Mahasiswa Perhotelan Riris Sugianto; Lalu Isnaini Rahman
DARMADIKSANI Vol 3 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i1.2832

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari kegiatan abdimas ini adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan pola kalimat perintah (imperative sentence) dengan baik dan benar. Mahasiswa perlu memiliki kemampuan menggunakan kalimat imperatif dalam menyusun teks prosedural, terutama dalam matakuliah English for Tourism, yang mengharuskan mereka untuk dapat menjelaskan langkah-langkah atau prosedur dalam membuat minuman dan makanan khas daerah suku Sasak, Samawa, dan Mbojo di NTB. Hal ini penting karena NTB terkenal dengan pariwisatanya dan banyak turis internasional yang datang berlibur ke sana. Oleh karena itu, menjadi suatu keunikan jika mahasiswa lokal mampu menjelaskan kepada wisatawan asing cara membuat minuman dan makanan khas daerah mereka, seperti Pelecing Kangkung, Poteng jaja tujaq, Sepat, Minasarua, dan lain sebagainya. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk lebih mengenal kekayaan wisata kuliner di NTB. Selain itu, ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam berkomunikasi dengan penutur asing dalam bahasa Inggris. Kegiatan dimulai dengan melakukan observasi awal dan wawancara untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menggunakan kalimat imperatif dalam bahasa Inggris. Kegiatan inti melibatkan penyampaian materi mengenai pola-pola dan contoh-contoh kalimat perintah dalam bentuk positif dan negatif, diikuti dengan latihan penggunaan pola gramatika yang tepat. Kegiatan diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab untuk mengukur pemahaman peserta serta mengidentifikasi kesulitan yang masih dihadapi. Berdasarkan evaluasi, kegiatan ini berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu: peserta dapat memahami dan membedakan pola-pola kalimat imperatif positif dan negatif; peserta dapat menyusun kalimat yang sesuai melalui latihan terbatas; dan peserta dapat menghasilkan kalimat perintah untuk teks prosedural dan mempresentasikannya dengan cukup percaya diri untuk menjelaskan prosedur pembuatan beberapa jenis makanan dan minuman khas suku Sasambo di NTB. ABSTRACT The purpose of this community service program is to enhance students' ability to effectively and correctly use the pattern of imperative sentences. Indonesian EFL students need to be proficient in using imperative sentences when composing procedural texts, especially in the English for Tourism course, which in one of its learning objectives, requires them to describe the steps or procedures for preparing traditional drinks and dishes from the Sasak, Samawa, and Mbojo ethnic groups in NTB. This is important because NTB is very popular for its tourism, attracting many international tourists to visit. It would be unique and appealing to have local NTB students/youngsters capable of describing to foreign tourists how to prepare their traditional drinks and dishes, such as Pelecing Kangkung, Poteng Jaja Tujaq, Sepat, Minasarua, and others. This would not only be an opportunity to promote culinary tourism but also boost the students' confidence in communicating with English-speaking foreigners. The activity began with initial observation and interviews to identify the challenges that students faced in using imperative sentences in English. The main activity involved delivering materials on patterns and examples of positive and negative imperative sentences, followed by guided practice on using the appropriate grammatical patterns of imperative sentences. The program concludeed with discussions and question-and-answer sessions to assess the participants' understanding and identified any difficulties they might still encounter. Based on the evaluation, this program has successfully achieved its objectives: participants can comprehend and differentiate between positive and negative imperative sentence patterns; participants can construct suitable sentences through guided practice; and participants can produce imperative sentences for procedural texts and confidently do a mini presentation describing the procedures for making various traditional dishes and drinks from the Sasambo ethnic groups in NTB.