Lalu Muhaimi
English Education Program, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Istilah-Istilah Teknis Bahasa Inggris Pariwisata untuk Meningkatkan Profesionalisme Pemandu Wisata Lokal di Dusun Ende Lombok Tengah Muh. Isnaini; Nuriadi Nuriadi; Muhammad Fadjri; Lalu Muhaimi; Eka Fitriana
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1298

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan tentang penggunaan istilah-istilah teknis bahasa Inggris kepariwisataan bagi para pemandu wisata local di dusun Ende yang dilaksanakan di dusun Ende, Sengkol, Pujut, Lombok Tengah. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan penguasaan istilah-istilah teknis bahasa Inggris pariwisata bagi para pemandu wisata lokal di dusun Ende baik dari aspek komunikasi lisan dan tulisan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab, dan game. Dari hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dirasakan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para pemandu wisata Ende serta memberikan informasi tentang strategi-strategi belajar bahasa Inggris yang menyenangkan dan efektif. Hasil yang diperoleh para peserta diharapkan dapat diterapkan dalam belajar bahasa Inggris secara mandiri agar penguasaan bahasa Inggris mereka semakin baik di masa yang akan datang agar menjadi pemandu wisata yang professional yang dapat bersaing dalam dunia global. ABSTRACT This training aims at exploring, describing and implementing the use of English technical terms related to tourism such as the terms concerning social and cultural affairs, history, Economy, and Industry. This study was conducted towards some local guides in Ende, Sengkol, Pujut, Central Lombok by employing strategies such as discussion, role-playing, and games. The result showed that the subjects of the study were enthusiastic in learning English technical terms related to tourism and achieved good understanding on the topic to enhance their mastery on the Tourism related terms for their better professionalism.
Penyuluhan Tentang Pentingnya Pelestarian Sesenggak sebagai Aset Budaya Sasak dan Potensinya sebagai Komoditas Pariwisata di Dusun Ende Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Muh. Isnaeni; Nuriadi Nuriadi; Muhammad Fadjri; Lalu Muhaimi; Eka Fitriana; Husnul Lail
DARMADIKSANI Vol 3 No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i2.3711

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan akan pentingnya Sesenggak sebagai aset buadaya Sasak dan potensinya sebagai komoditas pariwisata yang dilaksanakan di dusun wisata tradisional Ende di desa Sengkol, kecamatan Pujut, kabupaten Lombok Tengah. Penyuluhan ini dilakukan dengan memaparkan apa itu Sesenggak dan bagaimana bentuk-bentuk serta apa makna yang terkandung di dalam Sesenggak-sesenggak Sasak tersebut serta nilai budaya dan kearifan lokal apa yang terefleksikan oleh Sesenggak tersebut serta menawarkan alternatif pengemasan Sesenggak agar dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk komoditas wisata yang bisa ditawarkan atau disajikan bagi para wisatawan. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman dan kesadaran peserta akan apa itu Sesenggak dan pentingnya melestarikan pemakaian Sesenggak dalam kehidupan sehari-hari serta potensi Sesenggak sebagai komoditas pariwisata budaya yang dapat ditawarkan kepada para wisatawan. ABSTRACT This community service program was in the form of socialisation of the importance of Sesenggak as the Sasak cultural property and its potential as the tourism commodity held in Sasak traditional sub-village Ende, Sengkol village, Pujut district, Central Lombok regency. This socialisation was done by presenting the concepts of Sesenggak, its forms and meanings, the local wisdom and cultural values reflected in Sesenggak as well as offering the way to make the Sesenggak as tourism commodity. This program resulted in the increasing understanding and awareness of the participants on the so-called Sesenggak and the imoprtance of preserving Sesenggak in the daily life of Sasak community and its potentials as the tourism commodity which can be served to the tourists.