Laporan ini menyelidiki kompleksitas dan kontroversi seputar kepatuhan terhadap prinsip-prinsip HHI di tengah konflik yang berkepanjangan dan kontroversial. Pasal ini menyoroti tujuan inti dari Undang-Undang Konflik Bersenjata (LOAC), yang menekankan pada perlindungan kehidupan dan martabat manusia, pembatasan sarana dan metode peperangan, pembedaan antara kombatan dan non-kombatan, perlindungan terhadap yang terluka, sakit, dan tidak berperang. dan menangkap individu, serta pelestarian kekayaan budaya dan lingkungan. Metodologi penelitiannya menggunakan pendekatan kuasi-kualitatif, yang diambil dari berbagai sumber, termasuk wawancara media, buku, artikel ilmiah, dan dokumenter. Artikel ini mengkaji akar dan pelajaran dari Perang Vietnam dan menyajikan dugaan pelanggaran HHI selama konflik, seperti penargetan yang tidak pandang bulu, penggunaan senjata terlarang, penganiayaan terhadap tahanan, dan penargetan infrastruktur yang melanggar hukum. Buku ini juga mengeksplorasi Teori Perang yang Adil sebagai kerangka penilaian aspek etika perang, dengan fokus pada proporsionalitas. Artikel ini secara kritis mengevaluasi keterlibatan AS dalam Perang Vietnam, menyoroti perdebatan tentang penerapan HHI dalam perang saudara yang diinternasionalisasi. Bab ini menyajikan berbagai perspektif tentang bagaimana HHI harus diterapkan dalam konflik-konflik tersebut dan mengatasi tantangan-tantangan hukum dan etika yang muncul. Artikel ini menyimpulkan dengan menekankan relevansi prinsip-prinsip HHI dalam konflik bersenjata kontemporer, menekankan perlunya penerapan prinsip-prinsip tersebut secara ketat untuk mencegah penderitaan manusia yang tidak perlu dan melindungi hak asasi manusia. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan pendidikan mengenai HHI harus ditingkatkan, dan penelitian lebih lanjut mengenai konflik bersenjata yang terjadi baru-baru ini harus dilakukan untuk memperluas pemahaman tentang penerapan hukum humaniter internasional.