Latar Belakang: Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang akibat trauma kecelakaan lalu lintas dan osteoporosis. Data WHO menunjukkan tingginya angka kematian dan kejadian fraktur akibat kecelakaan lalu lintas terutama pada ekstremitas bawah yang memilikiĀ dampak signifikan terhadap rawat inap dan operasi. Tujuan: Mengetahui karakteristik faktor risiko terhadap kejadian frakturĀ femur di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2021-2022. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari pasien fraktur femur di RS. Ibnu Sina Makassar Tahun 2021-2022 dengan total sampel sebanyak 24 sampel. Hasil: Penelitian ini melibatkan analisis data 24 pasien dengan fraktur femur dengan distribusi usia terbanyak terjadi pada kelompok >65 tahun 8 pasien (33,33%). Mayoritas pasien adalah perempuan 16 pasien (66,67%). Seluruh kasus fraktur termasuk jenis terbuka (100%) dan fraktur proksimal femur merupakan lokasi paling umum melibatkan 17 pasien (73,83%). Durasi masa rawat inap terbanyak terdistribusi antara 4-6 hari dan >10 hari masing- masing melibatkan 8 pasien (33,3%). Sebanyak 16 pasien (66,67%) tidak memiliki riwayat medis yang signifikan. Kesimpulan: Fraktur femur cenderung terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun dengan mayoritas pasien perempuan. Jenis fraktur yang umumnya terjadi adalah fraktur terbuka dan lokasi paling umum berada pada bagian proksimal femur. Durasi masa rawat inap bervariasi antara 4-6 hari dan lebih dari 10 hari dan sebagian besar pasien tidak memiliki riwayat medis yang signifikan.