Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Etika Profesi Konselor dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di Dunia Internet Akhir Pardamean; Agus Salim Nst; Riski Indah Sari; Taufiq Ismail Koto
As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Vol 6 No 1 (2024): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v6i1.5999

Abstract

The aim of this research is to provide an explanation of the professional standards required by counselors when they provide counseling guidance services via the internet. This research investigates the literature through a qualitative descriptive approach. The data comes from previous research and document studies from various references. Descriptive analysis is the next data analysis method used. The research results show that online counseling is a counseling technology in cyberspace or virtual worlds, such as computers, video conferencing, instant messaging, chat, websites, telephone or email, and other social networks. Building good relationships on the Internet, maintaining confidentiality when conducting consultations, licensing, and legal aspects of telecommunications via the Internet are ethics that must be adhered to by online counselors. Therefore, online counselors must be experienced in providing virtual counseling with consideration
CARA MENANGANI KESULITAN BELAJAR DISLEKSIA PADA SISWA KELAS 3 SD NEGRI 060877 MEDAN Resha Khofila; Farah Saraswati; Taufiq Ismail Koto; Abdurrahman Abdurrahman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24268

Abstract

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada banyak aspek, salah satunya pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Guru di sekolah tentunya menjadi fasilitator yang baik untuk siswanya dengan menyediakan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan memilih cara yang cocok untuk memfasilitasi proses belajar siswa, guru di sekolah dapat memberikan dukungan yang tepat dan bekerja sama dengan orang tua sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan cara yang benar. Untuk itu, guru membutuhkan strategi pembelajaran yang efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis khususnya bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Disleksia. Adapun Metode: metode huruf, metode multisensor, metode Fernaid, metode Gilingham, metode transposisi alfabet.
TOXIC FRIENDSHIP COMMUNICATION BEHAVIOR (STUDI: MAHASISWA BPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA) Amsal Qori Dalimunthe; Neng Nurcahyati Sinulingga; Taufiq Ismail Koto; Ditya Ananda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25636

Abstract

Perilaku komunikasi beracun seringkali terjadi dalam hubungan pertemanan antar teman sekelas. Hal tersebut bisa ditinjau dari segi bahasa yang digunakan kurang baik dan disertai perilaku yang buruk. Hubungan pertemanan yang seharusnya baik menjadi rusak yang menyebabkan timbulnya sikap apatis. Perilaku komunikasi beracun tidak bisa dianggap sepele karena merugikan diri sendiri dan orang lain yang menyebabkan seseorang kurang percaya diri, memiliki perasaan cemburu yang berlebih bahkan trauma. Sehingga dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi perilaku komunikasi beracun yang terjadi diantara mahasiswa bimbingan penyuluhan Islam. Metode penelitian yang digunakan deksriptif kualitatif yaitu penelitian dengan upaya mengungkap realitas atau kenyataan fenomena sosial. Adapun diambil sampel dari mahasiswa BPI UINSU 2022-2023 sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi literature. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku komunikasi beracun diklasifikasikan dalam beberapa indicator yaitu pengkritik, tidak ada empati, keras kepala dan selalu bergantung. Selain itu perilaku komunikasi beracun menimbulkan dampak kompetisi yang berlebihan, pengkhianatan, kecemburuan, balas dendam, kemarahan, depresi dan insecure. Perilaku komunikasi beracun perlu diatasi agar tidak menimbulkan kerugian lagi dengan cara menetapkan batasan, langsung bicara dan menjauh.