Muhammad Daffa Ramadhani
Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RANCANG BANGUN MOTION GRAPHIC 2D SEBAGAI TUTORIAL PENELUSURAN REFERENSI ILMIAH BAGI PUSTAKAWAN: STUDI ACTION RESEARCH DI PERPUSTAKAAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL KAWASAN GATOT SUBROTO Muhammad Daffa Ramadhani; Rully Khairul Anwar; Encang Saepudin
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2023): November: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukim.v2i6.925

Abstract

Perpustakaan Badan Riset Inovasi Nasional berperan menjadi elemen penting dalam kegiatan riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional yang merupakan lembaga pemerintahan yang bergerak di bidang IPTEK dengan tujuan untuk memajukan peradaban masyarakat melalui peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Layanan penelusuran referensi ilmiah merupakan salah satu jenis layanan yang mendukung kebutuhan pemustaka terutama periset yang membutuhkan referensi artikel terdahulu. Keberadaan layanan referensi ilmiah menjadi sangat penting terutama dalam kebutuhan Pra-Riset dalam penelitian yang berlangsung di BRIN, sehingga keterampilan pustakawan dalam penelusuran melalui database sangat dibutuhkan agar layanan referensi dapat berjalan optimal. Namun Perpustakaan BRIN membutuhkan sebuah media yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM pustakawan. Maka dari itu penelitian ini berlangsung menggunakan metode penelitian tindakan (action research) sebagaimana diungkapkan oleh Kurt Lewin dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti berpartisipasi langsung untuk merancang media berupa video motion graphic 2D bertema penelusuran referensi ilmiah melalui database. Pada tahap refleksi, penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa 100% jawaban dari pustakawan setuju bahwa perancangan video telah sesuai dan dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang efektif dan efisien.