Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Strategi Pengembangan Produk Kerajinan Anyaman Bambu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat Nani Junaeni; Abubakar Abubakar
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 1 No. 1 (2020): September
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v1i1.4747

Abstract

Di Pulau Lombok terdapat sentra-sentra kerajinan anyaman bamboo dengan potensi produksi yang tinggi, tetapi belum dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui strategi dalam pengembangan kerajinan anyaman bambu di Pulau Lombok baik pada aras pengrajin maupun pada aras pengambil kebijakan. Penelitian ini dilakukan di Pulau Lombok dengan lokasi di seluruh kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara dan Lombok Timur. Metode penelitan menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan stakeholders dari dinas instansi terkait dan pelaku usaha, serta wawancara terstruktur dengan pengrajin anyaman bambu terpilih pada lokasi penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis SWOT (Strength, Weaknesess Opportunities dan Treath). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: strategi pada tingkat pengrajin berturut-turut adalah: (1) meningkatkan kerjasama antara stakeholders terkait baik pengepul mapun pengusaha untuk pengembangan produk agar dapat bersaing di pasar, (2) meningkatkan kemampuan SDM dengan mengikuti pelatihan dari dinas instansi terkait, dan (3) memperkuat organisasi kelompok pengrajin. Sedangkan strategi pada tingkat pengambil kebijakan berturut-turut adalah: (1) mengembangkan infrastruktur, (2) mempermudah perijinan, (3) menerapkan kebijakan pemerintah pusat melalui peraturan yang dapat dipedomani oleh pemerintah daerah, (4) memfasilitasi pelatihan keterampilan pengrajin, (5) memperluas akses informasi, (6) mengundang investor baru, (7) memperluas akses pasar, dan (8) memperbesar kredit untuk investasi.