Di negara Indonesia, kanker serviks menjadi penyakit kanker yang mempunyai angka kasus dan kematian terbesar kedua. Biasanya, kanker serviks tidak menimbulkan gejala saat tahap awal sehingga penting dilakukan deteksi dini seperti pemeriksaan IVA guna membantu menurunkan angka kasus dan kematian. Salah satu Puskesmas di Kota Surabaya yakni Puskesmas Balongsari menjadi yang mengalami penurunan cakupan pemeriksaan IVA sejak tahun 2019-2022. Kurangnya pengetahuan dan sikap terkait pemeriksaan IVA menjadi faktor penghambat untuk tidak melaksanakan pemeriksaan IVA. Penelitian ini mempunyai tujuan guna menganalisis hubungan serta besar risiko pengetahuan dan sikap dengan keikutsertaan WUS dalam pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Balongsari pada Januari-Maret 2023. Penelitian ini tergolong penelitian analitik observasional dengan desain case control. Sebanyak 46 sampel kontrol serta 46 sampel kasus diambil dari 5.820 WUS dengan simple random sampling. Data mengenai status pekerjaan, pengetahuan, tingkat pendidikan, serta sikap responden dikumpulkan menggunakan kuesioner serta dianalisis secara bivariat memakai uji chi square. Hasil pada penelitian ini menjelaskan bahwasanya kebanyakan responden mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik (57,6%). Analisis bivariat variabel pengetahuan dengan keikutsertaan pemeriksaan IVA menghasilkan p-value = 0,000 dengan besar risiko atau OR = 16,923. Sementara analisis bivariat variabel sikap dengan keikutsertaan pemeriksaan IVA menghasilkan p-value = 0,003 dengan besar risiko atau OR = 4,026. Bisa disimpulkan bahwasanya pengetahuan dan sikap berkaitan secara relevan dengan keterlibatan pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Balongsari.