Ervina Alwin Biki
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DENGAN TINGKAT RISIKO OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI LKS BERINGIN Ervina Alwin Biki; Rona Febriyona; Andi Nuraina Sudirman
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21205

Abstract

Osteoporosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian serius. Selain karena prevalensinya yang terus meningkat, akibat yang ditimbulkan penyakit osteoporosis juga cukup berat. Selain berkaitan dengan factor demografi yaitu factor penuaan, pola konsumsi makanan lansia yang kurang memperhatikan kandungan gizi terutama asupan kalsium yang diketahui merupakan factor preventif risiko terjadinya osteoporosis. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan asupan kalsium dengan tingkat risiko osteoporosis pada lansia di LKS Beringin. Desain penelitian kuantitatif pendekatan Cross Sectional Study. Populasi lansia di LKS Beringin Kabupaten Gorontalo sebanyak 140 orang, teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling sebanyak 58 orang. Analisis data menggunakan uji Chi Square (a= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan asupan kalsium pada lansia sebagian besar normal (58,6%). Tingkat risiko osteoporosis sebagian besar kategori rendah (67,2%). Hasil uji chi square nilai X2 hitung 21,748 dan nilai ? 0,000. Hasil penelitian menunjukkan asupan kalsium pada lansia sebagian besar normal (58,6%). Tingkat risiko osteoporosis sebagian besar kategori rendah (67,2%). Hasil uji chi square nilai X2 hitung 21,748 dan nilai ? 0,000. Disimpulkan ada hubungan asupan kalsium dengan tingkat risiko osteoporosis pada lansia di LKS Beringin. Asupan nutrisi yang kurang, utamanya kalsium berperan peran penting dalam pembentukan tulang. Asupan kalsium yang tidak mencukupi akan menyebabkan pembentukan abnormal tulang dan jaringannya