Dalam penanganan stunting dapat dilakukan bukan cuman kepada anak juga akan tetapi dapat juga dilakukan sebelum anak lahir atau dapat disebut ketika anak masih dalam kandungan ibunya. dalam upaya pencegahan yang dilakukan dengan cara memberikan dukungan yang terbaik. dukungan keluarga berupa dukungan instrumental berupa pemenuhan gizi pada ibu hamil agar gizi anak terpenuhi saat masih dalam kandungan maupun sudah menjadi balita. sehingga pentinganya peranan keluarga dalam mencegah stunting pada balita. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh stunting dalam jangka pendek berupa terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, dan gangguan pertumbuhan fisik dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga berupa dukungan instrumental, Penghargaan, Informasional, Emosional. Tujuan penelitian untuk mengetahui dukungan keluarga dengan kejadian stunting. Metode penelitian menggunakan desain survey analitik dengan rancangan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Insidental Sampling dengan 79 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukan Dukungan keluarga tertinggi yaitu baik dengan jumlah 44 responden (55,7%), dukungan keluarga cukup berjumlah 25 responden (31,6%), serta dukungan keluarga kurang yaitu 10 responden (12,7%). Sedangkan tingkat kejadian stunting terbanyak yaitu Normal dengan jumlah 44 responden (55,7%), pendek (Stunting) dengan jumlah 31 responden (39,2%), serta sangat pendek 4 responden (5,1%). Hasil analisis menggunakan uji chi square dengan nilai p value=0,000 (<0,05) yang artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian stunting. Semakin baik dukungan keluarga maka akan diikuti oleh tingkat pengetahuan dan pencegahan stunting bagi keluarga.