Nurmaningsih Nurmaningsih
Universitas Ahmad Dahlan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Noise and Lighting on the Output of Work Production in Small and Medium-Sized Foundry Enterprises Nurmaningsih Nurmaningsih; Widodo Hariyono; Agung Kristanto; Muhammad Syamsu Hidayat; Muhammad Syapril
PROMOTOR Vol. 6 No. 6 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i6.465

Abstract

The main work environment factors which include temperature, lighting, noise, and air circulation are factors that affect the physical, mental, and psychological burden of employees. High physical, mental, and psychological burdens can affect the non-achievement of production output. This is found in Metal Casting SMEs TS Aluminum. The noise level at the TS Aluminum SMEs at the scraping workstation exceeded the normal threshold of 92.42 dB and the lighting at the scraping workstation was below the threshold of 49.8 Lux. This study was conducted to determine the effect of noise and lighting simultaneously or partially on production output at the processing workstation at SMEs TS Aluminum. This study used the multiple linear regression method, with 5 respondents. The equipment used for noise data collection is the Lutron SL-400 Sound Level Meter and lighting is measured using the Lux MeterLX101 A measuring instrument. Based on the results of statistical tests, show that simultaneous and partial noise and lighting variables have a significant positive effect on production output at the processing workstation at SMEs TS Aluminum (p-value < 0.05). Testing the value of multiple coefficients of determination obtained a percentage of 47% of the influence of noise and lighting on productivity variables, while the remaining percentage of 53% was influenced by other variables that were not studied. Suggestions for noise are that SMEs pay more attention to room capacity, pay attention to the layout of employees in filing, installation of room silencers, and workers required to use personal protective equipment (PPE). The lighting suggestion is that SMEs must add lights in every corner of the room so that the lighting is evenly distributed to all rooms.
Analisis Pelaksanaan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penerapan Pp 50 Tahun 2012 di Pt Inti Kota Bandung Nurmaningsih Nurmaningsih
Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat
Publisher : PT. Lentera Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69883/jlkm.v1i2.8

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2020 terdapat 177.000 kasus, adapun kecelakaan kerja di Jawa Barat 2020 terdapat 35.291 kasus, sedangkan angka kecelakaan kerja di Kota Bandung pada Tahun 2020 meningkat menjadi 108.573 kasus. PT INTI termasuk perusahaan yang mencapai zero accident. PT INTI juga sudah dilakukan sertifikasi 166 kriteria akan tetapi pada saat itu terdapat minor peninjauan ulang desain dan kontrak, permasalahannya yaitu belum terdapat dokumentasi hasil Analisa data Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Prasarana dan sarana yang perlu dirawat, diperbaiki dan diganti. Metode: Peneliti ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari partisipan atau perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri di lapangan. Hasil: Pada pada hasil audit Tahun 2020 permasalahan yang terdapat di perusahaan yaitu belum terdapat data dokumentasi hasil Analisa data K3, belum melakukan revisi terhadap dokumen, & ditemukan item didalam kotak P3K yang sudah kadaluwarsa. Hasil wawancara & Check list yang dilakukan oleh peneliti masih terdapat perbedaan pendapat Informan Kunci dan Informan Triangulasi dan masih terdapat minor terkait Prasarana dan sarana di perusahaan. Kesimpulan: Dokumentasi & prasarana dan sarana K3 di PT INTI Kota Bandung sudah terimpementasi dengan baik secara umum namun masih terdapat beberapa minor yang didapat dari hasil wawancara dan checklist dan masih terdapat prasarana dan sarana yang perlu digaris bawahi sehingga perlu diganti, diperbaiki atau dirawat.
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta Novia Fitri Laila; Nurmaningsih Nurmaningsih
Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat
Publisher : PT. Lentera Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69883/jlkm.v1i2.13

Abstract

Latar Belakang: Setiap komponen kerja dapat menjadi sumber atau situasi yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi kesehatan pekerja. Kerugian kesehatan dapat berupa cedera atau gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Sumber atau situasi yang potensial tersebut dikenal sebagai bahaya atau faktor risiko kesehatan. Rumah Sakit mempunyai risiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat risiko berbahaya di setiap instalasi dan lingkungan Rumah Sakit, maka di perlukan upaya pengelolahan K3 melalui dengan SMK3RS. Dengan terciptanya tempat kerja yang kerja aman dan sehat, diharapkan terjadinya penyakit akibat kerja di seluruh instalasi dihindari. Tujuan penelitian ini adalah analisis penerapan keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta. Metode: Proses jenis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan rancangan penelitian studi kasus (case study), pendekatan studi studi kasus dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara langsung dengan informan, dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang terdiri dari tiga karyawan Instalasi Laundry dan satu Kepala K3RS Grhasia Yogyakarta. Hasil: Proses Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta terkait pelaksanaan analisis penerapakan K3 memiliki ketercapaian cukup. Komitmen dan kebijakan dimulai dari pimpinan dalam hal ini direktur Rumah Sakit dan disosialisasikan dalam bentuk pengumuman tertulis tentang tujuan, visi dan misi penerapan K3 kepada seluruh elemen yang ada di Rumah Sakit Menetapkan personil-personil organisasi K3 yang sesuai dengan kriteria atau memenuhi syarat untuk menjalankan organisasi K3 yaitu tenaga ahli yang memiliki spesifikasi pendidikan di bidang K3. Kesimpulan: Proses Penerapan Keselamatan dan Keamanan di Rumah Sakit sudah baik karena Rumah Sakit sudah memiliki Tim K3RS, terdapat APD yang memadai dan lingkungan kerja yang sudah baik serta telah memiliki sarana proteksi kebakaran serta perawat Rumah Sakit yang sudah diberikan pelatihan untuk mengoperasikan. Namun masih terdapat kekurangan pada SDM pada Tim K3RS dimana anggota tim K3RS hanya satu orang yang berkopetensi dalam Pencegahan dan Pengendalian. Sedangkan anggota K3 lainnya hanya membanatu atau sebagai part time karena memiliki tugas pokok di bidang lain (double job).