Abstract. To support mining activities, geotechnical studies are essential. Mining geotechnics involves technical management covering investigations, sample testing, geotechnical data management, and the implementation of recommendations for mine opening geometry and dimensions, as well as monitoring mine opening stability (Ministerial Decree ESDM No. 1827 K/30/MEM, 2018). One factor influencing slope stability is the presence of weak planes. In slope assessment, kinematic analysis is a crucial method, focusing on understanding the stability based on the type of material movement without analyzing the forces causing the slope material to move (Gurocak et al., 2008). The research aims to determine the general direction of structures and potential landslide types in the study area. Field mapping revealed the general structure directions: for scanline 1, it is N305°E/69° and N208°E/61°, scanline 2 is N5°E/74°, and scanline 3 is N334°E/62° and N264°E/77°. The potential landslides were identified using stereographic projection: scanline 1 exhibited a slide-type landslide with an N340°E direction, scanline 2 did not meet landslide criteria due to perpendicular slope and dominant structure directions, and scanline 3 showed a slide-type landslide with an N58°E direction. Abstrak. Untuk mendukung kegiatan pertambangan, kajian geoteknik menjadi sangat penting. Geoteknik pertambangan melibatkan manajemen teknis yang mencakup penyelidikan, pengujian sampel, pengelolaan data geoteknik, dan implementasi rekomendasi geometri dan dimensi bukaan tambang, serta pemantauan stabilitas bukaan tambang [1], [2]. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng adalah adanya bidang lemah. Dalam penilaian lereng, analisis kinematika menjadi metode penting, dengan fokus memahami stabilitas berdasarkan jenis pergerakan material lereng tanpa menganalisis gaya yang menyebabkan pergerakan material lereng tersebut (Gurocak dkk., 2008). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arah umum struktur dan jenis potensi longsoran yang mungkin terjadi di daerah penelitian. Pemetaan lapangan mengungkapkan arah umum struktur, yaitu untuk scanline 1, N305°E/69° dan N208°E/61°, scanline 2 N5°E/74°, dan scanline 3 N334°E/62° dan N264°E/77°. Potensi longsoran diidentifikasi menggunakan proyeksi stereografis: scanline 1 menunjukkan jenis longsoran baji dengan arah N340°E, scanline 2 tidak memenuhi kriteria longsoran karena lereng dan arah struktur dominan yang saling tegak lurus, dan scanline 3 menunjukkan jenis longsoran baji dengan arah N58°E.