Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tahlilan Muhammadiyah: Analisis Konflik Sosial Masyarakat Kotagedhe Yogyakarta Aslamah, Sayyidah
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.945 KB) | DOI: 10.21580/jish.22.2522

Abstract

Tahlillan according to Nahdliyin is religious activities that can strengthen social ties. On the contrary, for the Muhammadiyah community in Kotaghede, tahlilan became the trigger for conflict. This conflict is interesting to observe because it occurs not between Nahdliyin and Muhammadiyah communities, but occurs in the Muhammadiyah community itself, between those who disagreed and who practiced it. This article finds out how the conflict occurred related to the understanding of Islam and local culture. This finding is based on the observation of the four groups involved. First, Muhammadiyah and Nahdliyin communities that practiced tahlilan; second, the Muhammadiyah community that opposes it; third, Muhammadiyah community in Kotagedhe who agreed and practiced the tahlilan, and fourth, Nahdliyin community who commented on it.* * *Tahlilan bagi masyarkat Nahdliyin adalah aktivitas keagamaan yang mampu memperkuat ikatan sosial. Namun sebaliknya bagi masyarakat Muhammadiyah di Kotaghede, tahlilan menjadi pemicu konflik. Konflik ini menarik untuk diamati karena terjadi bukan antara masyarakat Nahdliyin dan Muhammadiyah, akan tetapi terjadi pada masyarakat Muhammadiyah sendiri, antara yang tidak setuju dan yang melaksanakannya. Artikel ini menemukan bagaimana konflik itu terjadi terkait dengan pemahaman Islam dan budaya lokal. Temuan ini berdasarkan pada pengamatan terhadap empat kelompok yang terlibat; pertama, masyarakat Muhammadiyah dan Nahdliyin yang menjalankan tahlilan; kedua, masyarakat Muhammadiyah yang menentangnya; ketiga masyarakat Muhammadiyah di Kotagedhe yang setuju dan menjalankan tahlilan, dan keempat masyarakat nahdliyin yang memberikan komentar.
Islam dan Pengobatan Abad 21: Balur Gria Muria Kudus Pengobatan Kolaborasi Ilmuwan dan Tabib Aslamah, Sayyidah
ESOTERIK Vol 4, No 2 (2018): Available in December 2018
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v4i2.3369

Abstract

Developing of Sciences in 21 Centuries is good knowlagement. This paper talks  South East Studies and Religion Studies integrating. With concerned Human Art Studies are discussing how is Indonesian Muslim scholar done for integration knowlage between medition on Tradisional studies and modern medition studies. In addition paper will be discussing tropoical culture integrated on Science. It is said that integrated knowlage of indonasion scholar on collaborating western knowlage to eastern knowlage for medition integrated that is called by balur that are boreh and lulur.  Balur is getting massage body with tradisinal medicion consisting on Coffe and Tobaco. Balur is method for healing cencer. Balur will be explaning on how tobacco and coffe are working on biology data with Topical botany, physic data with kuantum on magnetic field, and kimia data with free radical polusion. With the funtions of three knwolages are integrated on working proses that will to be madision for canser. Lembaga Penelitian dan Peluruhan Radikal Bebas (LP2RB) under Center Rumah Sehat Malang dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Peluruhan Radikal Bebas in Gria Balur Muria Kudus are laboratory and hospital for cencer tredment. This paper will be taking bout two Center but focuses on LPRB under Gria Muria Kudus. The Conluding of paper will show the Uniqe Partn of nusantara tradition with local wisdom knowlage on natural Science.