Salah satu bentuk pengelolaan rekam medis yang berkualitas adalah dengan melalui proses pemberian kode diagnosis penyakit menggunakan buku ICD 10. Ketepatan dalam pemberian kode diagnosis penyakit merupakan hasil yang sangat diutamakan untuk memenuhi berbagai keperluan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui standar prosedur operasional, ketepatan pengodean diagnosis penyakit gigi dan faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktepatan pengodean diagnosis penyakit gigi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif merupakan metode penelitian yang bersifat menggambarkan dan menguraikan hasil yang diperoleh secara lengkap. Informasi-informasi dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada kepala rekam medis dan petugas pengodean diagnosis penyakit gigi. Kemudian, dilakukan analisa terhadap informasi tersebut untuk sekurang-kurangnya mengetahui berapa persentase ketepatan pengodean diagnosis penyakit gigi yang dilaksanakan di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng NTT. Standar prosedur operasional pemberian kode penyakit di RSUD dr. Ben Mboi sudah ada tetapi penjelasan secara rinci mengenai pelaksanaan pengodean penyakit gigi tidak ada serta petugas pengodean penyakit gigi belum sepenuhnya mengikuti SPO yang ada. Ketepatan hasil pengodean yang diberikan sebesar 62% dan tidak tepat sebesar 38%. Masih terdapat ketidaktepatan pengodean yang dihasilkan, disebabkan oleh karena beberapa faktor seperti belum adanya kegiatan pengontrolan terhadap proses dan hasil pengodean, dan kurangnya kesadaran petugas pengodean akan pentingnya mengikuti SPO yang sudah ditetapkan di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng NTT. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan Bulan Desember 2020 sampai Bulan Juli 2021 dapat disimpulkan bahwa, kegiatan evaluasi, pengontrolan dan standar prosedur yang ada wajib dilaksanakan sebagai acuan dalam melaksanakan pemberian kode penyakit, sehingga dapat menghasilkan ketepatan pengodean yang lebih berkualitas.