Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRESENTASI INKLUSIVITAS DALAM TRAILER FILM BARBIE (2023) Parulian, Nathaniel Antonio; Astagini, Nuria
Jurnal Vokasi Indonesia Vol. 11, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The humans that God created have different gifts, both physical and intellectual. These differences can create a negative side for members of groups with dark skin color and curly hair, while members with light skin color and straight hair are given a superior position because they are considered capable of creating attractiveness. This condition has become a social phenomenon in society, including in media content. However, something different is shown in one of the content summaries of the Barbie film which will be released in 2023. Several scenes in the Barbie film trailer are a representation of inclusivity which shows that the social phenomenon regarding differences in physical form which has been creating disparities in society is shifting in a positive direction. Through semiotic analysis from Charles Sanders Pierce which became an analytical tool to dissect the visual signs of each scene in the Barbie film trailer, it was found that the setting, characterization, scenario, property, and shooting techniques reflected the inclusive representation in the film trailer. The results of this research show that five scenes represent inclusiveness. The theoretical contribution of this research can be a reference for further research, especially in mass and intercultural communication. In contrast, the applicable contribution can be a guide for the social environment in accepting forms of difference with an open mind.
Strategi Komunikasi Pusdiklat Seni Ayodya Pala dalam Melestarikan Tari Tradisional Indonesia melalui Media Sosial Astagini, Nuria; Parulian, Nathaniel Antonio
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v7i1.10029

Abstract

Tari tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang mulai ditinggalkan masyarakat pada masyarakat modern saat ini. Berbagai bentuk kesenian modern lebih banyak diminati dibandingkan dengan tari tradisional. Kondisi tersebut merupakan salah satu hal yang popularitas tari tari tradisional di dalam masyarakat Indonesia makin menurun. Salah satu organisasi seni budaya yaitu Pusdiklat Seni Ayodya Pala, membuat berbagai upaya untuk melestarikan seni tari tradisional Indonesia melalui media sosial. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dilakukan kajian untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi komunikasi yang digunakan oleh Pusdiklat Seni Ayodya Pala untuk melestarikan tari tradisional Indonesia melalui media sosial.  Data hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa tim manajemen Pusdiklat Seni Ayodya Pala melakukan riset formatif, mengembangkan strategi komunikasi, dan memilih taktik yang sesuai untuk menyampaikan pesan kunci mereka. Tujuan utama dari Pusdiklat Seni Ayodya Pala adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan tari tradisional Indonesia. Untuk mencapai hal ini, Pusidklat Seni Ayodya Pala memilih komunikator berdasarkan kepakaran, kompetensi dan wewenang yang dimiliki. Berbagai informasi yang diunggah dikombinasikan dengan testimoni dan pujian untuk mempersuasi konsumen kunci. Untuk menyampaikan pesan kunci mereka, Pusdiklat Seni Ayodya Pala memanfaatkan empat platform media sosial yaitu YouTube, Facebook, TikTok, dan Instagram. Tim manajemen dari Pusdiklat Seni Ayodya Pala menunjukkan kemampuan komunikasi internasional yang sangat baik, dan mereka memposisikan diri sebagai pemimpin di dalam organisasi mereka.  Meskipun Pusdiklat Seni Ayodya Pala belum secara formal mengimplementasikan dan mengevaluasi rencana strategis mereka, namun dedikasi organisasi ini dalam melestarikan tari tradisional Indonesia telah mendapatkan apresiasi yang signifikan dari publik.